tag:blogger.com,1999:blog-89325925304650107522024-03-13T12:55:40.609-07:00Tell My Worlds to Yoursthe only untold place of my feelingDebhttp://www.blogger.com/profile/06435364082104859791noreply@blogger.comBlogger86125tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-82399487094506031012016-09-02T10:20:00.002-07:002016-09-02T10:20:46.430-07:00Diorama Ruang Lara<section class=" section--body section--first" name="5278" style="background-color: white; clear: both; color: rgba(0, 0, 0, 0.8); font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Ubuntu, Cantarell, "Open Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; font-size: 18px; line-height: 25.2px; margin-top: 20px; padding-top: 0px; position: relative;"><div class="section-content">
<div class="section-inner layoutSingleColumn" style="margin: 0px auto; position: relative; width: 700px;">
<div class="graf--p graf--hasDropCapModel graf--hasDropCap graf-after--figure" id="b104" name="b104" style="clear: left; font-family: medium-content-serif-font, Georgia, Cambria, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 21px; letter-spacing: -0.003em; line-height: 1.58; margin-top: 38px;">
<span class="graf-dropCap" style="display: block; float: left; font-family: medium-content-sans-serif-font, "Lucida Grande", "Lucida Sans Unicode", "Lucida Sans", Geneva, Arial, sans-serif; font-size: 64px; font-weight: 700; letter-spacing: -0.03em; line-height: 0.83; margin-bottom: -0.08em; margin-left: -5px; margin-right: 7px; padding-top: 7px; position: relative;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitRIb61w0uVWuOyA0wUxNt50YjuqJOVUmnrF15q-fbRZGGPl-DJbsM9ZVKYqu7vOVJju7Yzd121RPPiC001u9p_ajzChLNLnjY3CT7chyFa75So96gKjdBX2pvaj68v-YnQKUBBuTsBVLi/s1600/diorama+ruang+lara.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitRIb61w0uVWuOyA0wUxNt50YjuqJOVUmnrF15q-fbRZGGPl-DJbsM9ZVKYqu7vOVJju7Yzd121RPPiC001u9p_ajzChLNLnjY3CT7chyFa75So96gKjdBX2pvaj68v-YnQKUBBuTsBVLi/s320/diorama+ruang+lara.JPG" width="320" /></a></div>
<span class="graf-dropCap" style="display: block; float: left; font-family: medium-content-sans-serif-font, "Lucida Grande", "Lucida Sans Unicode", "Lucida Sans", Geneva, Arial, sans-serif; font-size: 64px; font-weight: 700; letter-spacing: -0.03em; line-height: 0.83; margin-bottom: -0.08em; margin-left: -5px; margin-right: 7px; padding-top: 7px; position: relative;">D</span>egup ini melambat, badan ini melemah, suhu ini meningkat, dan hati ini merana. Nyatanya arahku belum juga menjauhi gundah dan lalu kapan aku menyapa ikhlas? Ruang ini terlalu lapang untuk aku singgahi sendiri, terlalu luas untuk ku lukis dengan tinta terbatas yang masih mampu ku genggam kuat saat memutuskan pergi. Warna yang tersisa bahkan hanya hitam dan putih, walaupun serupa benar dan salah, namun masih dapat ku tuang dalam satu palet bersamaan dan lahirlah abu sang ragu.<br />
<div class="graf--p graf-after--p graf--last" id="04de" name="04de" style="font-family: medium-content-serif-font, Georgia, Cambria, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 21px; letter-spacing: -0.003em; line-height: 1.58; margin-top: 29px;">
Tangga nada terus berganti dari kotak musik digital yang diprakarsai oleh si-kotak-merah-dan-aksesoris-segitiga-putih-dirahimnya, ruang bersekat ini bahkan bersekongkol seolah-olah digemakannya semua nada itu untuk mendepakku dari apa yang aku sebut topeng kehidupan. Harus bagaimana memang? Rasanya naïf adalah hal yang benar ketika dikasihani adalah pilihan lain diantaranya dan keramaian adalah tempat pelarian paling sempurna untuk mereka yang naïf.</div>
</div>
</div>
</section><section class=" section--body" name="7f20" style="background-color: white; clear: both; color: rgba(0, 0, 0, 0.8); font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Ubuntu, Cantarell, "Open Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; font-size: 18px; line-height: 25.2px; position: relative;"><div class="section-divider layoutSingleColumn" style="margin: 0px auto; width: 700px;">
<hr class="section-divider" style="border: 0px; box-sizing: content-box; height: 0px; margin-bottom: 42px; margin-top: 52px; text-align: center;" />
</div>
<div class="section-content">
<div class="section-inner layoutSingleColumn" style="margin: 0px auto; position: relative; width: 700px;">
<div class="graf--p graf--leading" id="d5f9" name="d5f9" style="font-family: medium-content-serif-font, Georgia, Cambria, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 21px; letter-spacing: -0.003em; line-height: 1.58; margin-top: 38px; text-align: center;">
...</div>
<div class="graf--p graf--leading" id="d5f9" name="d5f9" style="font-family: medium-content-serif-font, Georgia, Cambria, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 21px; letter-spacing: -0.003em; line-height: 1.58; margin-top: 38px;">
Saat itu, saat langkah pertamaku berlalu dan menghilangkanmu dari pandangan, saat itulah semua kata kehilangan arah, hilang tanpa makna, hilang tenggelam bersama temaram senja. Sayangnya senjaku dibalut oleh hujan rintik-rintik.. sehingga semburat oranyenya terbalut pula oleh awan hitam yang berkabung akan aku.</div>
<div class="graf--p graf-after--p" id="95fb" name="95fb" style="font-family: medium-content-serif-font, Georgia, Cambria, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 21px; letter-spacing: -0.003em; line-height: 1.58; margin-top: 29px;">
Hujan, bolehkah aku bertanya akan kamu? Bertanya tentang semua kamuflase yang kau bentuk untuk berduka untukku, semua bulir hujan yang membasuh getir dalam inderaku. Mengapa senang bercengkrama dalam senduku, seolah-olah kau berirama dalam diam untuk merengkuh ruang laraku. Terkadang, ruang ini semakin fana untuk terus disinggahi, semakin maya sekat diantaranya. Bukankah harusnya aku bersenang hati akan kefanaan yang terlahir? Namun ada apa dengan ruang hati dan lara ini? Mengapa senang sekali berirama, seolah berdendang adalah satu-satunya pemuasmu..</div>
<div class="graf--p graf-after--p" id="f470" name="f470" style="font-family: medium-content-serif-font, Georgia, Cambria, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 21px; letter-spacing: -0.003em; line-height: 1.58; margin-top: 29px;">
Sedangkan,</div>
<div class="graf--p graf-after--p graf--last" id="f602" name="f602" style="font-family: medium-content-serif-font, Georgia, Cambria, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 21px; letter-spacing: -0.003em; line-height: 1.58; margin-top: 29px;">
Dara ini mengaduh dalam gaduh, mengeluh tanpa kawan, berteriak dalam aliran pena, berlari dengan kaki bergeming, hanya untuk mengendus ruang tak bersekat yang hakiki.</div>
<div class="graf--p graf-after--p graf--last" id="f602" name="f602" style="font-family: medium-content-serif-font, Georgia, Cambria, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 21px; letter-spacing: -0.003em; line-height: 1.58; margin-top: 29px; text-align: center;">
...</div>
</div>
</div>
</section><section class=" section--body section--last" name="55ae" style="background-color: white; clear: both; color: rgba(0, 0, 0, 0.8); font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Ubuntu, Cantarell, "Open Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; font-size: 18px; line-height: 25.2px; padding-bottom: 5px; position: relative;"><div class="section-divider layoutSingleColumn" style="margin: 0px auto; width: 700px;">
<hr class="section-divider" style="border: 0px; box-sizing: content-box; height: 0px; margin-bottom: 42px; margin-top: 52px; text-align: center;" />
</div>
<div class="section-content">
<div class="section-inner layoutSingleColumn" style="margin: 0px auto; position: relative; width: 700px;">
<div class="graf--p graf--leading" id="b654" name="b654" style="font-family: medium-content-serif-font, Georgia, Cambria, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 21px; letter-spacing: -0.003em; line-height: 1.58; margin-top: 38px;">
Saat langkah pertamamu berlalu, saat itulah tubuh kita tak lagi searah.. nampaknya sudah ada persimpangan yang melambaikan tangan bukan? Saatnya berlalu bersama-sama, meraup benih kehidupan untuk diri sendiri dan menjadi baik untuk diri di masa depan. Selamat untuk kamu, akhirnya semua perjuangan akan satu yang lain menapaki titiknya, membuncahkan jawabannya, menuai hasilnya bahwa aku-dan-kamu teramat sulit untuk saling menggenggam-untuk saling berdampingan. Bukankah sekarang waktunya kamu dan aku menerima ini semua? Sudah habis rasanya upayaku untuk tetap bergelung dalam fana, sudah waktunya untuk bangun bukan? Rasanya semua lara ini terhunus, hingga bisa saja mereka pecahkan syaraf sadarku.. namun apa dayaku selain mulai bersua dengan damai dan mulai menapaki kehidupan dengan apa adanya untuk berjalan sendiri.</div>
<div class="graf--p graf-after--p" id="cc78" name="cc78" style="font-family: medium-content-serif-font, Georgia, Cambria, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 21px; letter-spacing: -0.003em; line-height: 1.58; margin-top: 29px;">
Andai kamu menemukan aku dalam tulisanku dan bersedia sedikit saja menyelaminya, maka akan kamu dapati bahwa aku telah memaksakan titik equiblirium terbentuk antara kamu dan aku. Terlalu banyak potensi koagulasi didalamnya hingga seberapa banyakpun koloid pelindung yang aku susupkan didalamnya tak pernah membuahkan equiblirium itu sendiri. Rasanya memang aku sudah benar-benar dalam koma terakhirku untuk apa yang kau sebut satu dan yang kusebut titik akhir.</div>
<div class="graf--p graf-after--p" id="f0ff" name="f0ff" style="font-family: medium-content-serif-font, Georgia, Cambria, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 21px; letter-spacing: -0.003em; line-height: 1.58; margin-top: 29px;">
<em class="markup--em markup--p-em" style="font-feature-settings: 'liga' 1, 'salt' 1;">Untukmu,</em></div>
<div class="graf--p graf-after--p graf--last" id="4b83" name="4b83" style="font-family: medium-content-serif-font, Georgia, Cambria, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 21px; letter-spacing: -0.003em; line-height: 1.58; margin-top: 29px;">
<em class="markup--em markup--p-em" style="font-feature-settings: 'liga' 1, 'salt' 1;">Terima kasih sudah sudi mampir dalam kompilasi hari pemilik hati ringkih ini. Terima kasih telah memberi tahu aku atas kepemilikan sebongkah hati ini, walau penyadaran akan hal itu datang tepat ketika hati ini kau buat berkeping-keping. Berjanjilah untuk tetap menjadi peneduh lara dan penghangat sendu, walau objekmu tak lagi aku dan kata ganti aku dan kamu tak pernah lagi menjadi kita. Selamat berpetualang wahai kamu pemilik sebagian-aku. Semoga waktu cepat mengembalikan sebagian-aku pada diriku.</em></div>
</div>
</div>
</section>debhttp://www.blogger.com/profile/07095685066978446449noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-26079572396063642092016-06-29T11:24:00.002-07:002016-06-29T11:44:17.508-07:00Percakapan Ibukota<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Malam ini, cuaca kota ini terasa
lebih panas dan tak lupa sang pengap selalu siap duduk berdampingan dengannya. Rasanya
langit jungkir balik disini karena kerlip yang kulihat bukan saat aku
mendongakkan kepalaku melainkan saat aku menundukannya. Selain itu..
bintang-bintang itu sesekali mengeluarkan suara bising dan memiliki konstelasi
berundak yang riskan sekali dijelaskan dengan ilmu astronomis dan satu hal
lagi, suara-suara itu.. hanya terdengar saat jam tertentu saja, seperti saat
manusia penghuni kota ini sedang menuju rumah masing-masing setelah berbuka
bersama. Konstelasi ini.. ganjil karena mereka saling berlomba untuk menjadi
yang terdekat denganku atau bahkan berusaha melebihiku. Ya apalah aku ini..
hanya gadis yang malu-malu mengintip untuk memperhatikan mereka semua dengan
berbekal jendela yang seperempat terbuka dan kursi merah yang tak bisa lagi ku rendahkan
ketinggiannya. Ah, itu sedikit menggangguku, membuatku harus membungkuk dalam
aktu yang lama, dalam waktu hingga alam sadarku kembali menapaki tanah tempat
aku duduk termanggu kali ini.<o:p></o:p><br />
<br /></div>
<div style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0in 0in 1.0pt 0in;">
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-padding-alt: 0in 0in 1.0pt 0in; padding: 0in; text-align: justify;">
Apabila kalian
membayangkan aku berada di kubikel yang berukuran 1x1 m dengan komputer masih
menebar sinarnya melalui layar monitor 14”, kalian salah karena semua ruangan
di gedung ini bersekatkan kaca yang bisa memberi cukup privasi terlebih karena
saat ada mata yang ingin mengamati lebih, kaca ini bertugas untuk memburamkan
pandangan mata itu, bukan karena kaca yang digunakan memiliki kekuatan
supranatural namun karena material pembentuknya adalah butiran kaca semi kasar
plus motif spiral aneka ukuran untuk menghalangi pandangan. Dan aku cukup
diuntungkan karenanya, terimakasih Gedung bersimbol satu alphabet dengan 3
warna pembentuk.<o:p></o:p><br />
<div style="text-align: center;">
---</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Hai Bahagia silamku, apa kabar? Masih
nyaman rupanya menjadi buah halaman dari buku ketiga 365 hariku, ralat dua buku
365-ku dan satu buku 366-ku. Masih di zona yang sama rupanya, walau sesekali
menggesek zonaku hingga sesekali zona kita bisa dikatakan.. serupa diagram
Venn. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dan apakabar kota metropolitan? Apakabar
kota penghenti kata ‘kita’untuk aku dan kamu, yap tentu kamu paham benar
mengapa aku berujar demikian? Tenang saja.. kali ini hippokampusku menolak
untuk diwawancara mengenai kenangan itu, jadi mari kita cari bahasan lain.<o:p></o:p><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Lucu.. apa lagi-lagi ini hanya
kebetulan yang dengan sengaja Tuhan cipatakan untuk hambanya? Karena lagi-lagi
zona kita beririsan. Ini bukan tentang zona proyeksi yang diajarkan oleh Bu
Dina, bahwa aku dan kamu berada di Zona UTM 48 Selatan. Hmm, tapi tunggu hal
itu bisa dijadikan salah satu pembenaaran untuk sekarang karena aku dan kamu
lagi-lagi berada di kota yang sama. Kota yang selalu berdegup setiap detiknya,,
baik berdegup sendirian atau mengajak manusia-manusia yang tinggal didalamnya
untuk berdegup bersama dan kamu tahu? Aku salah satu manusia yang ikut
diajaknya berdegup saat tatapan sebegitu-tulus- itu mengamatiku sembari
tersenyum, dulu aku sering melihat<i> ‘paket
komplit’ </i> itu darimu bukan? Iya..
dulu sebelum angka 5 menjadi angka 6. Terkadang aku merindu, kau tahu? Tapi rasanya
salah jika aku ucapkan..namun, untuk memendam itu sudah jadi urusan aku dan
batinku bukan? Tak ada pihak yang bisa melarangku dan mendikteku jika hatiku
masih keukeuh enggan berpaling bukan? Walau sakit itu nyata, tapi selalu nyata
pula apabila mereka dapat menyentuh kemungkinan-kemungkinan untuk pulih. Namun..
bairkan itu menjadi urusan aku dan hatiku nanti.<o:p></o:p><br />
<div style="text-align: center;">
---</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0in 0in 1.0pt 0in;">
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-padding-alt: 0in 0in 1.0pt 0in; padding: 0in; text-align: justify;">
Malam itu..
kamu membuatku paranoid mati-matian dan kamu harus tahu itu! Sangat-harus-tahu-itu.
Saat dimana aku harus berjalan fokus dan berdamai dengan jam di lengan kiriku
yang dengan acuhnya menampilkan 11 dan 12 tanpa peduli bahwa aku sepanik itu
meangkah tanpa teman. Dan saat langkahmu mulai mengimbangiku, tahukah kamu apa
yang tanganku lakukan? Menjaga barang kepemilikanku dan yang lainnya merogoh
kantung depan tempat pisau lipatku tersimpan dengan rapi, hingga suara itu
membuat leherku berputar 90 derajat bahkan kurang dari satu hitungan. Sampai rasanya
aku nyaris memutuskan leherku sendiri. Dan
selebihnya biar aku saja yang tahu, kamu sangat tidak diizinkan untuk
mengetahuinya. Tidak ada penawaran, ini sudah mencapai titik. <o:p></o:p><br />
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Terkadang aku merasa bodoh karena
sepilu apapun itu, masih ada bagian yang bisa teralihkan hanya dengan wangi
semu kamu yang tiba-tiba semerbak mengikatku dalam kamu, namun.. hati ini belum
mau menyentuh kemungkinan terikat lagi, atau bahkan menolak. Aku tak tahu
dimana probablitas terbesar yang ku ciduk. Namun.. pedihnya tanya yang tak bisa
terjawab selalu membuat rasa ini menjadi rasa semusim yang ku pikir hanya
berniat berkunjung. <o:p></o:p><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Apa yang ditunggu dan hingga
kapan begini? Bukankah tidak bijak jika menunggu selamanya..<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>P.S: "and if you were not visiting this city, what would we be? I mean what would you and I be.."</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p>(Kompilasi ringan tentang hati, kamu,aku, dan mereka yang bisa dibilang lain-lain)</o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
debhttp://www.blogger.com/profile/07095685066978446449noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-16451884426421789592016-05-24T21:36:00.000-07:002016-05-24T21:36:01.003-07:00Terpaksa Berdamai (kembali)<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="false"
DefSemiHidden="false" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="372">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="header"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footer"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of figures"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope return"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="line number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="page number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of authorities"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="macro"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="toa heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Closing"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Message Header"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Salutation"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Date"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Block Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="FollowedHyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Document Map"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Plain Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="E-mail Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Top of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Bottom of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Acronym"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Cite"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Code"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Definition"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Keyboard"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Preformatted"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Sample"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Typewriter"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Variable"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Table"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation subject"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="No List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Contemporary"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Elegant"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Professional"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Balloon Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Theme"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" QFormat="true"
Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" QFormat="true"
Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" QFormat="true"
Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" QFormat="true"
Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" QFormat="true"
Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" QFormat="true"
Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="41" Name="Plain Table 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="42" Name="Plain Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="43" Name="Plain Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="44" Name="Plain Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="45" Name="Plain Table 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="40" Name="Grid Table Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Mention"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri",sans-serif;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal">
<span lang="DE" style="mso-ansi-language: DE;">Teruntuk yang
kukira (pernah) singgah 3 tahun yang lalu,</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="DE" style="mso-ansi-language: DE;">Ku kira kau telah
terurai dengan sempurna oleh para racun yang dengan kerasnya berjuang
menghancurkanmu dari-sebagian-aku yang hidup ini, nyatanya mereka tak cukup
kuat untuk membuatmu berdegradasi menjadi nol,<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>atau terlebih menghilang, lenyap, terkubur bersama mereka yang terbuang.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="DE" style="mso-ansi-language: DE;">Selamat berjumpa
lagi.. di tahun ketiga setelah pertemuan kita yang pertama, ternyata masih saja
sama.. tidakkah itu membuat peluhmu berguguran? Bisakah berhenti? Berhenti mengoyak
tubuh wanita penulis entry ini. Aku lelah, harus bergulat lagi dengan para senyawa
yang membuat pangkreasku merintih dan mengerang kesakitan akibat terlalu bayak
bekerja. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="DE" style="mso-ansi-language: DE;">Ku kira.. aku
telah rampung menobatkanmu menjadi mereka yang terbuang, namun nyatanya kau
masih menjadi arsip hidup yang bisa terbuka sesuka hati. Kau masih nyata,
tersimpan dengan rapi, dan melekat pada hippocomusku. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="DE" style="mso-ansi-language: DE;">Diagnosa itu..
membuat aku gagal paham dengan kodratku. Nampaknya, detik ini aku harus mulai
berdamai kembali dan mungkin mulai kembali berjuang. Beruntungnya, aku sudah
paham bagaimana menjadi tangguh sebelumnya dan kurasa aku masih ingat bagaimana
caranya. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="DE" style="mso-ansi-language: DE;">Melankolis sekali
makhluk ciptaanMu ini, maaf..</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="DE" style="mso-ansi-language: DE;">Ku pastikan
durasinya akan ku perpersempit, sehingga Engkau tak perlu khawatir akan aku. </span></div>
Debhttp://www.blogger.com/profile/06435364082104859791noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-22365072555085809062016-05-10T04:31:00.000-07:002016-05-10T04:31:00.460-07:00Senandung Sang Borealis<div style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0in 0in 1.0pt 0in;">
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-padding-alt: 0in 0in 1.0pt 0in; padding: 0in;">
Detik ini, rintik hujan
menemaniku dengan tekunnya. Tak sepatah katapun ia mengeluhkan keheningan yang
aku ciptakan dengan megahnya. Setidaknya hanya aku yang sunyi.. masih ada
lantunan angin yang memberi kehangatan saat Bulan terdiam termanggu memerhatikan
aku yang meredup. Memangnya aku ini dia? Bisa dengan seenaknya menyerap cahaya
Sang Mentari dan berlagak bak aku bergelimbang tawa? Entahlah.. rasanya memudar
lebih menenangkan aku kali ini.<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Perkenalkan, aku Aurora, yap dia si penghasil pancaran
cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet, sebut saja
Bumi sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetic yang dimiliki planet
tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Sang Mentari. Dahulu,
ada masanya ketika aku sangat mengagumkan, bahkan memabukan. Hingga aku tersapa
masa dimana tak ada lagi partikel mentari yang sudi mampir pada medan magnet
ionosferku. Disitulah aku berada sekarang. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dahulu, mentari menjadi satu-satunya tempat aku bersandar. Walau
aku ini kaum minoritas yang nyata adanya sesekali, jauh dari ibu kota bahkan
aku tidak pernah tahu hiruk pikuknya. Sunyi seolah menjadi candu bagiku, hingga
untuk meraihku.. mereka harus bersulit dahulu menerjang dinginku. Bukan merasa
eksklusif dan tak mau dijangkau.. tapi rasanya kutub lebih menenangkan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Sering sekali aku berlagak seolah tak ada mata yang
memerhatikanku, sering sekali menghindar menyala walau ku tahu pasti mereka
menantiku berlagak dan mempertaruhkan hidup matinya. Bagaimana tidak? aku bisa
membuat mereka hipotermia dalam 5 menit jika sesaat saja mereka ceroboh. Namun
saat aku mulai murka akan keberadaan mereka.. mentari menghangatkan ionosferku
dengan partikel-partikelnya. Dia beri apa yang mereka mau karenaku, aku
menyala, berkelap-kelip, dan memabukan. Tapi ketahuilah.. dialah yang membuatku
candu. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Entah ini familiar di telingamu atau tidak, walau mentari
bukanlah Polaris yang sesungguhnya. Tapi untukku dialah Polarisku, Bintang yang
selalu berdiri tegak dengan gagahnya dan setia berlagak ditempat yang sama,
dimanapun aku berada, dia tak pernah membiarkanku buta arah. Dia polarisku yang
selalu berlagak di Utara. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Rasanya dia selalu berputar mengelilingiku, apakah aku
sebenarnya yang berotasi? Hanya dia yang membuat medan magnet ini meresponnya
dengan susunan yang berbeda,ku kira kami memang diciptakan untuk saling
menyempurnakan dan membuat mereka kagum akan keindahan Tuhan. Aku merona
kemerahan setiap kali plasma-plasmanya menyapa medan magnetikku, setiap kali
proton dan electron dengan energy tinggi berjumpalitan dan saling bertegur sapa
dengan partikel atmosfer Bumiku. Dialah Polarisku dan akulah Borealisnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Walau dia hanya menyapaku saat titik mataharinya mencapai
maksimum, walaupun aku harus meneguk kesendirian ini setiap 11 tahun, tak sekalipun
aku jenuh menanti saat titiknya mencapai maksimum dan rasanya aku siap berlagak
memamerkan warnaku hingga partikelku memudar dan habis.. atau bahkan hingga aku
punah. Iya aku bodoh.. memang. Tapi setulus itulah penantianku akan
keberadaannya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Namun apakah benar adanya dia sang Polaris? Karena saat
malam menyapaku tak sekalipun dia berada di sekitarku, apakah orbitnya enggan
untuk memasukan aku dalam daftar persinggahannya, bahkan barang sesaat untuk
saling bertegur sapa? Atau aku selama ini salah sangka akan penobatan
Polarisku?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
Dia tak lagi di utara, sedangkan aku masih termenung disini,
ini 11 yang ke-dua dan rasanya menunggu orbitmu lebih melelahkan dari biasanya.
Apa karena ini sudah bukan tepat 11 tahun baru aku menunggu untuk berkilau? 11
tahun 2 bulan 15 hari dan plasmamu belum juga menciduk medan magnet bumi,
panggung aku berlagak. Mengapa?</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="border: 0px; color: #666666; font-family: inherit; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">*<b><span style="border: 0px; color: #222222; font-family: inherit; font-weight: 100; line-height: 14.95px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Polaris</span></b><span class="apple-converted-space" style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; color: #222222; font-family: inherit; line-height: 14.95px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span><span style="border: 0px; color: #222222; font-family: inherit; line-height: 14.95px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">(disebut juga sebagai<span class="apple-converted-space" style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span><b>Bintang Utara</b>) adalah bintang paling terang di rasi Ursa Minor. Meskipun bumi berputar selama 24 jam sehari, Polaris akan selalu ada di tempatnya, karena Polaris berada dekat dengan sumbu bumi. Ia berada nyaris persis di pusat putaran yaitu<span class="apple-converted-space" style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span>kutub utara.<span class="apple-converted-space" style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span>Oleh karena itu, di India, Polaris disebut dengan Dhuva.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: 0px; color: #666666; font-family: Arial; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: inherit; line-height: 14.95px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Karena letaknya itu juga, Polaris dianggap oleh nelayan sebagai pusat navigasi. Jika kita ada di Kutub Utara, Polaris akan berada di atas kepala. Jika kita ada di katulistiwa, Polaris akan berada di dekat cakrawala.</span><br /><span style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Polaris selalu di tempat yang sama sebagaimana bintang lainnya. Tapi dia menjadi istimewa karena cahayanya yang terang dan bisa menjadi rujukan navigasi. Jika tersesat, carilah Polaris bagian dari rasi bintang yang berbentuk beruang. Jika menemukannya, itu adalah Polaris. Itu adalah arah utara.<span class="apple-converted-space" style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: 0px; color: #666666; font-family: Arial; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; color: #222222; font-family: inherit; line-height: 14.95px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span class="apple-converted-space" style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i>To be continued..</i> <o:p></o:p></div>
Debhttp://www.blogger.com/profile/06435364082104859791noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-3882464598568320302015-07-21T03:38:00.002-07:002015-07-21T03:38:30.964-07:00Senandung Limitasi<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
Halo hari ini
izinkan aku bercerita boleh kah? Akhir-akhir ini keadaan disekitarku sedang
memburuk dan aku selalu merasa lingkungan memperngaruhi diriku, semua memburuk
dan diriku akan memburuk pula. Entah mengapa sampai saat ini diri ini belum
bisa menjadi seseorang yang independen, menentukan sendiri, dan tidak
tergoyahkan oleh lingkungan dan orang-orang disekitarnya. Tapi tentunya itu akan
jadi bahan pelajaran untuk wanita yang sedang mengetik entry terbarunya ini,
agar kedepannya bisa menjadi orang yang digantungkan, tidak hanya bisanya Cuma menggantungkan
diri. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
Boleh aku mulai
bercerita? Mengapa diam? Aku anggap diam kalian itu berarti boleh.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
Pertama,
bolehkah aku bercerita masalah hati? Entah karena hal apa.. aku semakin meragu
adanya. Semakin fana saja apa yang diinginkan hati ini. Terkadang rasanya aku
tidak tahu harus bagaimana dan apa sebaiknya aku perlahan bergerak mundur? Mengapa
harus memudar jika memberikan warna lebih indah adanya? Tapi aku takut
terkadang.. apa dengan bertahan semua ini akan membuatku bahagia kelak? Atau lagi-lagi
akan disia-siakan? Sebenarnya aku sudah handal dalam menyembuhkan luka, tapi
ini, yang aku jalani sekarang, bukanlah hal main-main yang ku jalani dulu. Bukan
lagi kesenangan yang menjadi dasar hubungan ini. Aku teramat lelah dengan semua
yang telah terjadi silam. Mungkin karena hal itu, aku memasang standar tinggi
pada hubungan ini. Tapi yang kutuai hanya penolakan akan standar-standar yang
aku pasang sendiri. Dari situ aku belajar, bahwa mengalir lebih baik atau
keidealan tidak pernah nyata adanya. Selalu saja ada bagian yang mencoreng
keberadaannya bahkan kamu perancang keidealan itu bisa merusaknya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
Lalu apa
masalahnya kini? Masalah ku kini adalah.. merasa letih akan meyakini, merasa
letih akan berharap. Ketika insan lain terlalu nyaman dengan zonanya sendiri
dan menolak untuk mencicipi zona lainnya atau bahkan hanya untuk melirik dan
ada insan lain yang mulai letih untuk menyamai langkah si zona insan tersebut. Akulah
insan itu, aku mulai lelah mencicipi zona nyamannya. Memang salah jika aku
mengharapkan balasan untuk dia melakukan hal yang sama denganku. Hari demi hari
terus menyapaku dan sesekali memberikan bingkisan cantik tentang indahnya
keseimbangan. Terkadang aku iri, ketika mereka yang lain bercerita tentang
tambatan hati. Tentang meraka yang diyakinkan pada hubungan mereka. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
Sering sekali
saat kesendirian menyapaku, saat hanya ada suara lantunan lagu dari laptopku, angin
yang bergurau dengan rerumputan bergemersik ditelinga, dan matahari yang tetap
menjaga jarak aman denganku.. aku berpikir, harusnya aku bersyukur dia tidak
mempertemukanku dengan mereka. Memang seyakin apa hubungan ini akan berhasil
wahai Nona? Melepaaskan jauh lebih mudah kelak jika tanpa kehadiran mereka. Jangan
mengikatkan dua hal yang lebih rumit didalamnya, ketika hatimu belum yakin
dengan dia sang pendatang yang meminta dirimu berjalan beriringan dengannya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
Jangan anggap
dia tidak berusaha membahagiakanku, dia selalu melakukannya, aku selalu bahagia
awalnya dan sangat menyukai apapun yang dia lakukan bersamaku. Tetapi apakah
dia tahu? Sesuatu yang dilakukan berulang dengan pola yang sama dan jangka
waktu yang lama membuat semua tidak terasa seperti bagaimana semula itu terasa.
Bukankah aku egois? Hanya memintanya berusaha lebih dan tidak memperbaiki diri?
Apa mauku? Pasti sebagian darimu berkata demikian? <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
Aku berjuang..
sungguh aku berjuang meyakinkan diriku bahwa dia pantas diperjuangkan, memberi
stimulus pada diriku bahwa aku mungkin harus bertahan lebih lama, bukankah aku
menyayanginya? Bukankah bulan-bulan sebelumnya aku bisa menyembuhkan
keletihanku ini sendiri? Mengapa kali ini aku menjadi payah? Bukan.. bukan
seperti itu. Tapi apapun yang kulakukan berulang-ulang dengan pola yang samapun
akan membuatku kebal karenanya. Oh Tuhan.. maafkan aku atas ini. Mungkin aku
butuh waktu. Aku letih memanggu dungu dan menungguinya hingga mengetuk zonaku. Atau
harus kuajak dia masuk? Tapi aku mau dia nyaman dengan sendirinya, Tuhan.. apa
aku salah jika melakukan ini? Entah rasanya ini seperti cerita roman super
berlebihan bukan? <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
Kedua,
rutinitasku banyak sekali yang berubah, sungguh. Aku yang dulu bisa dikatakan
apatis dan sedikit masa bodo dengan kehidupan berorganisasi sekarang disentil
dengan tanggung jawabku sebagai salah satu hal krusial di acara yang merupakan
acara bersejarah bagi masing-masing insan yang akhirnya merampungkan Strata
satu mereka. Yap aku tahu kamu paham apa hal itu. Kadang aku letih menganalisis
apa yang harus aku lakukan. Meski dengan ini mataku dan pikiranku semakin
terbuka, bahwa apa yang kita lihat diluar belum tentu sama di dalam. Semua yang
kita lihat pasti atas dasar pemikiran yang memeras otak, hati yang berkali-kali
mengucap istigfar,dan asa yang berkali-kali meyakinkan diri bahwa tugas ini
bisa dirampungkan. Hal pertama yang terjadi saat pekerjaanku tidak begitu
disetujui dan memintaku kembali merubahnya dari awal adalah.. sakit dan rasanya
ingin aku memaki. Tapi untuk apa? Tidak akan menyelesaikan masalah bukan? Tapi tetap
kulakukan, aku memaki.. memaki diriku sendiri yang tidak cermat dalam pemlihan
dan pengerjaan setiap detailnya. Bahkan itu bukan detail itu dasar dimana
fondasi akan dipijakan. Dari situlah aku memahami, setiap pekerjaan bukan
bertujuan hanya untuk dirampungkan.. tetapi untuk dipahami apa yang kita dapat
dari pekerjaan itu kelak. Itulah pembentukan pola pikir himpunanku atau lebih tepatnya
ikatanku. Menekanku dengan standar tinggi hingga memaksaku keluar dari
limitasiku sendiri, mengapa harus memaksa? Karena itu memakan waktu lebih cepat
dan memecut kesadaran dan kepekaanmu lebih dari metode lain. Aku tidak menolak
sungguh, aku malah menjadi senang menonton karenanya. Kalian bingung? Iya aku
jadi senang menonton semua probabilitas dan hal yang harus dicermati dari
setiap detail yang aku ambil. Setiap hal datang untuk memberikanku pelajaran,
yang berbeda adalah bagaimana cara mereka memaparkan pelajaran tersebut. Apakah
dengan membuatku sakit hingga membekas dikepala atau bermanis-manis agar aku
semangat. Menjadi objektif adalah hal
yang ku genggam kali ini, tidak erat-erat tentunnya aku tidak mau ada
insan yang tersakiti karena kekukuhanku akan penilaianku, hanya memastikannya
tetap ditangan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
Keluhanku kali
ini, tidak semua paham hal tersebut, tidak semua memiliki prioritas yang sama,
dan terkadang semua membebaniku.. aku terkadang letih memahami semua sendirian,
aku letih kebingungan sendirian, dan kadang aku letih meminta bantuan pada
mereka-dan-prioritas-berbeda-mereka, hingga aku berpikir apa aku sja yang lahap
ini semua? Tapi aku tidak ingin serakah akan ilmu. Jika aku belum mampu memberi
hal yang lebih berharga pada mereka, ilmulah yang bisa kita pelajari
bersama-sama yang bisa aku berikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
Aku hanya ingin
berusaha semaksimal yang bisa aku lakukan, aku hanya ingin selalu ada saat
orang-orang membutuhkan karena hal itu menenangkan. Tapi entah dasar manusia..
aku juga ingin mereka melakukan hal yang sama untukku. Tapi terkdang saat aku
menoleh hanya ada udara malam yang menyapa. Rasanya aku harus becermin, mungkin
aku tidak benar-benar disana saat mereka butuh, hingga yang kudapatpun mereka
tak benar-benar ada saat aku jatuh, karena aku yakin apa yang aku tuai adalah
apa yang aku tanam dimasa silam. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
Ketiga, rasanya
kami semakin menjauh.. iya aku dan satu insan Tuhan dengan hubungan darah
antara kami. Dia semakin menolak didekati dan aku semakin lama semakin menolak
memahami. Entah, rasanya semakin asing.. semakin memudar. Bukankah hal itu
tidak boleh terjadi? Tapi entahlah.. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
Rasanya senandung
limitasiku sedang mencapai puncak kekuasaan atas insan ini.. ya atas diriku. Dan
aku sedang tidak berminat memperbaiki keadaan. Bolehkah aku mengomandokan hal
ini pada lingkungan sekitar? Agar dia mengembalikan semua ini dan mengizinkan
aku pulang.. aku ingin pulang dan disambut oleh matahari yang berpamitan pulang
untuk menemui lautan. Berpamitan dengan si jingga, lalu seruan menggoda tanpa
suara dari hot dark-chocolate. Si pahit dan
manis yang dengan adilnya membagi peran kemunculan, seperti hidup yang
terkadang pahit dan manis. Lalu yang terakhir keanggunan kelembutan kapas yang
bersama-sama menghilangkan rasa sakit saat bagian pelindung tulang ekor ini
menolak berdiri lama-lama dan ingin bergerlung bersamanya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<i>Izinkan aku menyapa zona tempatku bergerlung hei kamu
senandung-limitasi.<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
Debhttp://www.blogger.com/profile/06435364082104859791noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-63117356655566870442015-07-12T00:33:00.000-07:002015-07-12T00:33:36.656-07:00Nona,Aku Sangat Ringkih untuk Itu<div class="MsoNormal">
Pada dasarnya tidak ada bunga yang menolak untuk disirami. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pada dasarnya tidak ada bunga yang menolak untuk dibudidayakan.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pada dasarnya tidak ada bunga yang menolak untuk dirawat
degan tangan-tangan dingin para petani handal. <o:p></o:p></div>
<div style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0in 0in 1.0pt 0in;">
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-padding-alt: 0in 0in 1.0pt 0in; padding: 0in;">
Pada dasarnya tidak ada bunga
yang menolak untuk dipetik bila ditujukan untuk kebahagian insan lain.<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
Semua elemen ideal adalah sebuah padanan yang dinilai
sempurna keberadaannya hingga menghilangkan fokus akan kuantitas dan rutinitas.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ada bagian yang tidak dapat dibahagiakan hanya dengan
idealisasi yang mereka nilai sempurna adanya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Ada bagian yang harus selalu diperbaharui dosisnya untuk
menjaga keberlangsungan hidupnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Ada bagian yang
terkadang harus merasakan getir untuk mengingat arti bahagia. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Ada bagian..yang menolak tatanan ideal. Ada. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pada detik ini, bagian itu terasa semakin ringkih, semakin
mudah tersapu oleh hanyutan buaian mereka yang tidak berkeyakinan, semakin
gamang adanya akibat surat fana dari zona nyaman tempatnya selalu bergelung dan
menghisap syahdu kebahagiaan. Itu candu, candu yang kadarnya dapat diatur
sesuai kebutuhan dan tidak meninggalkan dampak setelahnya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Bagian itu mengerang semakin hari, menolak diberikan dosis
yang sama berbulan-bulan lamanya. Tapi ada bagian lain dalam dirinya yang terus
memaksakan diri untuk tetap dalam zona itu karena apabila dia menyerah, maka
ada satu bagian dari insan lain yang akan gugur dan bagian-itu tentu tidak akan
berdamai dengan keguguran yang diakibatkanya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Sering sekali rasanya ingin menghardik bagian itu.. bagian
penentu kehidupan dan bila dia bermalas-malasan untuk berdegub, semua akan
terhenti, semuanya. Mengapa terlalu mudah menyerah? Mengapa rasanya terlalu
ringkih untuk menanggung dosis itu lebih lama lagi? Apa tidak terpikirkan
apabila bagian lain adalah kepemilikanmu? Mengapa begitu sulit untuk bertahan
lebih lama lagi?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Saat semua getir ini mendepakku pada keyakinanku, bagian ini
menangis sambil erseok-seok menghampiriku.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<i>Untuk kamu pemilik
keseluranku ini,<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i>Sungguh aku ingin
menemanimu untuk berjuang, sungguh aku ingin bertahan jauh lebih lama lagi,
sungguh aku ingin semua ini berjalan dengan idealnya, tapi maafkan aku yang
terlalu rapuh untuk menahan dosis yang diberikannya padaku. Detik ini, aku
menyerah Nona, dosisnya terlalu menyakitkan setelah kerja keras yang kulakukan
dan tetap dosis itu yang kudapati, aku lelah dengan semua perlakuan yang
terlalu ideal tanpa kualitas kuantitas yang dipadankan terhadap itu. Apakah
Nona tau? Hampir seluruh kepunyaanku telah dia renggut dan haruskah aku tetap
bertahan dengan prilaku yang seperti ini? Izinkan aku melangkah mundur perlahan
untuk memperbaiki apa yang telah diperbuatnya dengan dosis yang diberikannya
padaku. Seakan dia amnesia akan bagaimana cara memperjuangkan apa yang telah
dia dapatkan dengan susah payah, atau dua kata terakhir tidak pernah ada dalam
perjalanannya? Bisa jadi begitu bukan? Maaf untuk keegoisanku ini. Tapi aku
tidak cukup tegar melihat bulir-bulir kehidupan berjatuhan dengan megahnya dari
indera Nona. Bisakah Nona perlakukan apa yang Nona miliki sebaik mungkin?
Tolong..<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<i>Balasan Nona untuk
bagian itu,<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i>“ Nona ini sangat
memperdulikan insan ini wahai bagian-itu, jika menjadi masa bodoh atas keseluruhanku itu satu
jalan membuat insan itu bahagia. Sungguh.. akan aku lakukan. Maaf karena
mengecewakanmu, tapi aku terlalu takut melihat guguran tersebut dari dirinya. Apa
tidak bisa kita berjuang dengan keras barang sekali lagi? Lalu berdamai dengan
keadaan bahwa dosis itu harus kita anggap menjadi takaran terbaik untukmu? Maaf..
tapi aku tidak ingin menjadi egois terlebih pada insan ini. Meski pada
keseluruhanku sendiri aku menjadi bagian ter-tidak-peduli. Bisakah aku ini
diberi maaf?”<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Debhttp://www.blogger.com/profile/06435364082104859791noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-87465693712151464952014-09-06T21:10:00.000-07:002014-09-06T21:21:56.367-07:00Eksistensi Hujan dan Semi akan Bumi<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNt1LBnxaeKBj_wcmXfcQw-xjG_j_d3suv4Kz2VAyNR6rGTiCEk45EJrhni43Mmi2WiF44BRK0Dx3TwuCSKJ9u4SOSvszAk_llJF6YRm4UkulkOWuXylF8dZwt8xCyaNTo5SdyV-96w0eR/s1600/a_little_rain_for_summer_by_silent_voice_group-d6a14ni.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNt1LBnxaeKBj_wcmXfcQw-xjG_j_d3suv4Kz2VAyNR6rGTiCEk45EJrhni43Mmi2WiF44BRK0Dx3TwuCSKJ9u4SOSvszAk_llJF6YRm4UkulkOWuXylF8dZwt8xCyaNTo5SdyV-96w0eR/s1600/a_little_rain_for_summer_by_silent_voice_group-d6a14ni.jpg" height="291" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(dari salah satu Penghuni Bumi-ku)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Hari ini aku terbangun dengan senduku, walau matahari sudah
menyapaku dengan kehangatannya (seperti biasa). Dibangunku kali ini aku
seketika saja termenung.. Apa yang ku mimpikan tadi malam? Mimpi akan suatu
kaderisasi jurusanku yang masih fana dalam nyataku, sdangkan kabar
teman-temanku? Mereka sudah berhimpunan. Kapan giliranku tiba?<br />
</div>
<div class="MsoNormal">
Tapi bukan disitu poin <i style="mso-bidi-font-style: normal;">entry</i>-ku
kali ini. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Entry</i>-ku kali ini masih
tentang siapa yang kukira akan menetap tapi nyatanya hanya berkunjung. Sudah banyak
isu-isu miring tentangku diluar sana yang katanya tidak bisa mengambil
keputusan dan suka bermain-main. Lalu mengapa aku harus repot-repot menanggapi
mereka, jika mereka saja menolak untuk memahami ada apa dengan kisah silamku. Masih
tentang dia yang silam..yang membuatku takut mengambil keputusan.<br />
</div>
<div class="MsoNormal">
Dia yang ku kira akan menetap, akhir-akhir ini menjadi mulai
fana untuk aku deskripsikan. Dia sering lenyap dari peredarannya di bumi-ku
bahkan tanpa pamit terlebih dahulu.. sebut saja dia hujan. Aku sering sekali
termanggu olehnya karena tingkahnya yang tak tertebak, terutama hasratnya untuk
mengguyur bumi-ku, rasanya dia tak peduli akan kekeringan yang bumi-ku alami.
Sering sekali aku menolak kata hati penghuni bumi-ku bahwa mereka berharap
hujan untuk tetap tinggal agar mereka sejahtera, jujur saja aku masih terlalu
enggan untuk berikatan dengan unsur manapun tapi penghuni bumi-ku mulai melemahkanku.
Haha nyatanya satu unsur ini tidak cukup untuk membuat kebahagian ingin bersua
dengan bumi-ku. Hujan menolak aku mentah-mentah (ini pikiranku), bahkan
dikekeringan yang menyengsarakan penghuni bumi-ku dia hilang raib bah ditelan Bima
Sakti. Dia menolak menemui bumi-ku lagi saat penghuni bumi-ku mengelu-elukan
namanya. Jujur saja aku sakit karenanya.. dan itu membuat ozonku mulai
berlubang bukankah dia handal dalam melakukannya? oh mungkin saja salah satu
kandungan hujannya adalah zat asam? Atau dia sijahat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Freon</i>? Entahlah kini urusanku adalah mengobati penghuni bumi-ku.<br />
</div>
<div class="MsoNormal">
Disela kesendirian mengurusi bumi-ku, ada Sang Semi yang menyerukan
namaku, menyapa dan kurasa dia berniat membantu bumi-ku. Lalu dengan rasa yang
masih saja bermuram durja karena kehilangan, kuizinkan saja semi membantuku
tanpa pikir panjang. Dia datang.. sesekali membuat bumi-ku kembali berwarna,
ada bagian yang bermekaran karenanya tapi ada saja yang masih layu karena
menolak keberadaannya. Semi itu bias menurut para penghuni bumi-ku entah maksud
apa yang tersirat dari kebiasan ini. Tapi yang terpenting bumi-ku sedikt membaik.<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Lagi-lagi sebagian penghuni bumi-ku menyerukan hujan yang
rasanya menolak untuk kembali, semakin banyak seruan itu mengusikku semakin
banyak lubang ozon yang lahir ke Bima Sakti ini. Letih sekali aku menunggu,
hingga rasanya aku sempat menyapa satu kedudukan dalam rotasiku untuk menghapus
sejarah tentang hujan di Bumi-ku ini. Tapi bukan berarti aku tak mengizinkannya
berkunjung kembali, aku izinkan tentunya tapi dengan aku yang baru untuknya (khusus untuknya).</div>
<div class="MsoNormal">
Semi selalu berusaha membuat bunga bermekaran di bumi-ku,
membuat para penghuni tertawa renyah kegirangan karenanya, tapi entah kenapa
itu belum cukup untukku. Tak kudapati arti ketulusan dan kesungguhan yang benar
adanya dalam dirinya. Entah mengapa..<br />
</div>
<div class="MsoNormal">
Semuanya bias, sebias apa yang aku inginkan sesungguhnya,
meski aku mulai berpikir untuk merelakan hujan lenyap dengan sempurnanya ada
saja penghuni bumi-ku yang ingin meyakinkanku bahwa hujan akan kembali
menyuburkan bumi-ku. Aku lelah.. lelah menanti hujan yang terlalu takut untuk
mengambil langkah. Mengambil langkah untuk menetap atau pergi merantau ke
galaksi lain. Jika aku, semi, dan hujan adalah manusia-manusia penghuni bumi. Aku
ingin sekali berujar seperti ini:</div>
<div class="MsoNormal">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">“ Kenapa selalu ragu
untuk melangkah hujan? Kenapa selalu senang mengacuhkanku, aku tidak suka
diperlakukan seperti itu dan aku tidak suka terus menantimu yang terlalu bias
untuk dinanti. Aku letih menanti seseorang yang enggan melangkah. Aku kali ini
akan mengambil persimpangan itu hujan dan jangan ikuti aku, pilihlah jalanmu
sendiri toh jika kita ditakdirkan untuk saling mempertemukan satu sama lain,
jalan aku dan kamu akan saling bersimpangan walau itu hanya untuk menyapa satu
sama lain atu mengikat janji untuk bertemu lagi.”</i><br />
</div>
<div class="MsoNormal">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Untuk Semi yang baik
hati:</i></div>
<div class="MsoNormal">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">“ Hai, kembali lagi
rupanya? Apakabar? Masih sama seperti dulu bukan? Selalu baik hati menemani
semua bualan tak beresensi dari gadis Geodet ini tapi terimakasih untuk selalu
menenangkanku saat tak ada lagi pundak yang bisa kupinjam. Aku dan kamu selalu
semu adanya bias karena semua menolak untuk melangkah lebih. Iya kamu, manusia
peragu yang entah sampai kapan akan selalu meragu dalam diam. Akan kau bawa
kemana alur cerita ini? Apakah masih berkenan untuk aku bantu mengarahkannya?
Hm, terimakasih banyak untuk kamu dariku”</i></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">P.S: I wish you read
my entry, especially this one. Yes you..I wish you find my blog and finally you
know what was I feeling when created this entry. Thanks </i></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->Debhttp://www.blogger.com/profile/06435364082104859791noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-5410073765807059922014-07-16T22:51:00.001-07:002014-07-16T22:51:56.126-07:00Lagi-lagi Terjatuh<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3f33ixW2ng96COSGAOLAU9LqQeMm5nocTtN5safxiD8q_jYnQsBe9JS0A71n0Cn-KjU9dn5wrpxDy9aquttIp8Z9a9DyX1Dc8yBZMEjeosLlx2Duk8o1tUxaqbJOC1JolrrmXX5QxN6sI/s1600/IMG_8123.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDtmMsICWWY0hrP3tU25s24ewaREPJoHKUBLtlyukTpOckiKOURaM9_vQ9zxm1IhHdOkd_7KrrXe4xAp0Edgv1KXCb6Xu7dMZLXC-HrJdlULmLteIZsTcNmc_0ufFtEd0czzm0i6xbZUYi/s1600/IMG_8275.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDtmMsICWWY0hrP3tU25s24ewaREPJoHKUBLtlyukTpOckiKOURaM9_vQ9zxm1IhHdOkd_7KrrXe4xAp0Edgv1KXCb6Xu7dMZLXC-HrJdlULmLteIZsTcNmc_0ufFtEd0czzm0i6xbZUYi/s1600/IMG_8275.JPG" height="130" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(they know the stories)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
ingin bercerita seperti apa adanya aku bercerita pada temanku, pada mama, papa, kakaku, dan kamu pembaca setiaku. terimakasih telah menemaniku berceloteh meski hanya dalam diam dan bermediakan layar blogku.<br />
<br />
ingin sekali berdamai dengan semua, berdamai dengan realita yang ada bahwa aku akan tetap seperti ini adanya..bahagia. apa baru saja kusebut satu kata yang disimbolkan dengan sunggingan senyum. hari ini aku terbangun dengan semburat matahari yang menyapaku, menyapaku dan memberi intruksi untuk kembali pada realita yang ada dan aku tidak bahagia.<br />
<br />
entah sejak detik keberapa dalam hidupku, kamu tersangkut dalam semua memori. bahkan saat ingin terlelap dan membuka <i>photos, </i>kamu selalu menjadi foto terakhir yang aku pandangi dengan lekatnya. tentunya aku tahu, tidak akan ada detail yang berubah meski kupandangi berkali-kali. tetapi bukan disitu poin pentingnya.. poin pentingnya adalah aku pernah sangat bahagia saat itu karena <i>photograph </i>kamu dan aku akan tetap abadi meski waktu mengajakku bertamasya semakin mendekat atau menjauhi kehidupanmu.<br />
<br />
Rasanya kali ini aku ingin mengakui satu hal. "<i>Aku bersedih karenamu yang semakin semu, dan hanya menegas barang sesaat. kanvasku tak lagi menjadi pemandangan yang menarik untukmu. apakah aku berlebihan? Entahlah aku hanya merasa ada yang hilang tapi aku tahu, aku tidak memiliki sedikitpun hak untuk memintamu kembali. kembali pada persinggungan jalan antara kamu dan aku. atau persimpangan yang dengan tidak sengaja membuat kita bertabrakan dan melihat satu sama lain, hanya sesaat dan memutuskan kembali pada alur masing-masing, alur awalmu yang baik-baik saja meski tidak dibubuhi aku disana. Ingin sekali berujar </i>jaga diri baik-baik, terimakasih untuk semua alasan tersunggingnya bibir ini karenamu<i> tapi rasanya aku belum cukup nyali untuk hal satu ini."</i><br />
<br />
adakalanya aku bahagia karena apa yang kusebut hampir akhir ini mungkin karena aku tahu bagaimana mengatur hatiku kembali, hati yang ternyata dengan tidak sadarnya telah memberimu sedikit celah. aku terlalu pengecut untuk bertahan dan memintamu kembali, kurasa itu bukan garis takdirku untuk memperjuangkan, aku hanya digariskan untuk menunggu, walau aku tahu tak banyak kebahagiaan yang bersua dalam diam berharap kamu cepat kembali. hari ini rasanya aku akan mulai mengatur apa yang semestinya ditakdirkan untukku. Tidak akan lagi ada sakit, meski ini rasanya sakit teramat. lagi-lagi terimakasih.<br />
<i> </i><br />
aku selalu ragu untuk berjuang, untukku selalu ada saja probabilitas kecil bahwa orang yang akan aku perjuangkan bukan orang yang tepat meski aku tidak tahu tolak ukur tepat-tidaknya seseorang diperjuangkan<i> </i>dan aku belum merelakan bahwa suasana hatiku dipengaruhi seseorang.<br />
<br />
aku masih ingin bebas menentukan, aku masih ingin bertingkah semauku tanpa harus mempertimbangkan perasaan seseorang, aku belum mau terikat oleh siapapun, dan aku belum ingin ber<i>-deal </i>untuk menangis dan merasakan sakit karena satu nama.<br />
<br />
<i>P.S: " You left even if it just for temporary or in the worst case permanent, I should accept it, you have you own choice and i think I brave enough to let you go and re-fix my heart for a couple times and dont worry I always succeed. I dont even know a word which I wanna say to you maybe Thanks. You know what? that-thanks have so many memories behind which make me thank to The God cause has given this feeling to me, feeling for you, especially to make you such a daily-habit for me, cause everyday on my 365 chapter suddenly had you on it then suddenly will not have you anylonger, though on the first, I feel that I've lost something cause there's no you anymore but I believe I will be okay with it one day. I will. It seems that I almost give up on us, but maybe there's never exist 'us' between you and I. How hard it is to say that I will walk alone nowday. Take care and dont forget to always eat regularly dont drink coffee like coffee is water! Fighting :')"</i><br />
<div style="text-align: right;">
<i>From a girl who wanna say it to you -> I wish that you and I were going to the start </i></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
My playlist for this enty :</div>
<div style="text-align: left;">
1. Boyce Avenue feat Hannah Trigwell - The Scientist </div>
<div style="text-align: left;">
2. Brian McKnight - Back at Once</div>
<div style="text-align: left;">
3. Maroon 5 - Nothing Last Forever</div>
<div style="text-align: left;">
4. Fierly - Untitled </div>
<div style="text-align: left;">
5. Beyonce - Broken-Hearted Girl</div>
Debhttp://www.blogger.com/profile/06435364082104859791noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-46205892611413863262014-06-18T20:20:00.000-07:002014-06-20T05:55:27.233-07:00Gadis itu Mengelak Logikanya<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhURT72P5RE2ZTjv_adfR293pFOqB2is8No2BTGS7wpU1lXpn5zeCIX4fz_52DekDdp3XYrpRzIqzHvao5FUS2qVPdx60oxhFkSzHJ9Vp_AjO3hT5Jg57V1CcMmcU-LFwHrur2AyfVgtrD1/s1600/tumblr_ldxis5fdnx1qcea8jo1_500_large.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhURT72P5RE2ZTjv_adfR293pFOqB2is8No2BTGS7wpU1lXpn5zeCIX4fz_52DekDdp3XYrpRzIqzHvao5FUS2qVPdx60oxhFkSzHJ9Vp_AjO3hT5Jg57V1CcMmcU-LFwHrur2AyfVgtrD1/s1600/tumblr_ldxis5fdnx1qcea8jo1_500_large.png" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">( since now, you'll see my back just it)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Jangan jatuh detik ini atau detik selanjutnya dan selanjutnya lagi.. Pusat massamu tak seharusnya disana.. Dan takkan menjadi seharusnya.<br />
<br />
Siapa yang memulai semua? Dialah yang kelak menuai. Harusnya ada titik di hipotalamusmu yang menyadari itu sejak sedia kala, bisakah perasaanmu kau elak keberadaannya barang sedetik saja? Hanya itu yang akan menyelamatkan separuhmu yang membiru.<br />
<br />
Tak pernah ada kata normal dalam pertapakan ceritamu kali ini.. Dia memang sepantasnya tak disitu bahkan disana diujung pelupuk matamu.<br />
<br />
Bukankah kau sudah paham betul? Bukankah sudah ada yang selalu mendongengkan segala sisi dari dirinya? Bukankah dia yang lebih agung mendusuki posisi itu? Bukankah kau yang menampis semua realitas di depan matamu? dan bukankah kau yang sekarang merasa terhunus? Itulah yang mulai tertuai.<br />
<br />
Kau bisa saja berkilah bahwa akan ada satu jerami utuh ditumpukan jerami yang audah terbakar bertahun-tahun jika kau mencari dengan sungguh-sungguh, tapi dengan sebagian logikamu yang masih kau izinkan bercuap kau tahu benar itu takan pernah ada. Jadi siapa yang dungu?<br />
<br />
Ketika akibat degup jantung yang berlompatan ketika kau melihat sosoknya dikorbankan.. Ketika semua hunis menghunus pusat kehidupanmu itulah yang terbaik, saat kau akhirnya melambaikan bendera putih untuk mundur perlahan.<br />
<br />
Selamat atas kedatangan karmamu, akhirnya dia bersua dan menyapamu bukan? Tapi ini barulah awal.. Kuharap sakitnya takan bertahan permanen kuharap kau sudah cukup dewasa diumurmu yang hampir mengenyam kepala dua. Hampir..<br />
<br />
Dia pergi.. Bukankah memang itu yang akan terjadi cepat atau lambat di salah satu chapter 365mu? Dan sudah sepantasnya kau bersiap diri dari titik temu perlintasan kalian. Jangan bodoh untuk berharap dia kembali karena kau tahu benar dimana posisimu.<br />
<br />
Pusat kehidupanmu merintih bukan tepat detik ini, alam seolah mengabaikanmu, dan ada yang menghujam di dadamu. Aku tahu kau mengerang karenanya. Tapi bukankah itu yang terbaik? Logikamu telah mengizinkanmu mengarunginya dengan satu kata 'perasaan' dan karenanya pula kau terjelembab dungu kesakitan seperti detik ini. Inilah gilirannya menyadarkanmu. Kau tentu mutlak harus menerimanya.<br />
<br />
"Bukankah kau harusnya sudah sadar betul dimana posisimu, perlu aku mengejahnya untukmu? Oh tolong jangan pernah berharap ada probabilitas ke arah tersebut. Kau terlalu mempertaruhkan segalanya untuk titik itu. Kau yang mencibir padaku setiap aku mengingatkanmu dan kini aku hanya bisa tersenyum melihat keterpurukanmu. Sudah enyahkan semua, tidak kah ada barang segenggam saja kau mencintai dirimu sendiri?"<br />
<div style="text-align: right;">
- <b>Logika</b></div>
<br />
"Sudahkah kau selesai menghardikku ? Sungguh aku merasa menyesal pada insani ini.. Kujanjikan semua yang kuharap bisa terjadi, kuharap kelak ada hal yang bisa berdamai ternyata.. Tidak pernah ada. Kali ini aku menyerah.. Aku izinkan kau kuasai hati gadis ini. Aku tahu sungguh pilu hati gadis ini, terperangkap dan terbuang. Jangan marah padaku gadis.. Oh sungguh aku tak ingin butiran itu meluncur indah dari kedua mata kucingmu.. Aku paham kelahiran lubang baru didadamu tentu karenaku.. Karena ulahku menjanjikan semua titik kemustahilan rasa. Jangan pernah kembali berharap, berjanjilah. Aku tak mau melihat semua yang lebih menghujammu dari ini. Kau pantas bahagia gadis berambut ikal.. Dengan dia yang menganggapmu istimewa setiap saat..maafkan aku."<br />
<div style="text-align: right;">
<b>- perasaan</b></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
Jangan menangis untuk orang yang takkan memperjuangkanmu.. Biarkan dia bahagia dan biarkan kau bahagia dengan caramu. Semua akan indah, kelak kau akan menuai yang terbaik saat benih yang kau tanam berkualitas unggul tentunya.. Tersenyumlah dan ucapkan selamat tinggal pada dia, kau tahu siapa yang lebih pantas memperjuangkan dan lumrah memperjuangkannya.. Satu hal lagi: korbankan rasamu.<br />
<br />
<i>P.S : "I never told this one to anyone and yes now you knew my story, sacrificing is one that i will do right now, I was the foolishest girl eva who braved enough to bet every single thing for this one. Now I'm done hurt my self by my own stupid attitude. I'm hurt and I know that I definitely merit for feeling it too. I'm sad really.. But it's not gonna be permanent just for a while and I will be a happy girl again. Could you trust me? Please.."</i>debhttp://www.blogger.com/profile/07095685066978446449noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-44320645693054888572014-06-14T05:33:00.003-07:002014-06-14T05:52:29.722-07:00Hai! Yap Kamu, ini Untukmu.Peluhnya tak henti menjelajahi seluruh bagain tubuh gadis dengan rambut panjangnya yang ikal. Disini panas.. panas sekali ujar gadis itu, entah sejak kapan tak dia temukan sumber mata air, apa ini salah satu gurun? <br />
<br />
Kelelahan terus saja menggoda sang gadis hingga oasis-oasis berseliweran dipandangannya, pandangan yang tak lagi sama tentang mata air, dan pada titik itu.. didapatinya mata air yang nyata baginya. penyejuk dahaga dan tak pernah sedikitpun rasanya berkurang. Hingga gadis itu memutuskan untuk bermukim disekitar mata air itu.<br />
<br />
dimalam hari, Bulan menyapa sang gadis, sesekali melalui mata air. Mata air yang selalu menunjukan apa adanya sang gadis, tanpa mencela sedikitpun. Sang gadis terkadang bisa tertidur disamping mata air yang selalu tenang namun rasanya mengayomi, mata air yang selalu menampilkan sosok kejernihan dan tentunya menentramkan. Keberadaan mata air rasanya telah melengkapi hidup sang gadis di kegersangan tempat ini, tempat yang disebut gurun ini.<br />
<br />
Hari demi hari berlalu dan sang gadis tak pernah sedikitpun merasa bosan disamping mata air, mata air sangat handal dalam mengatasi kesepian sang gadis, terlebih menggambarkan keagungan sang malam.<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
Dia handal menggambar, aku sering terkagum-kagum memandangi semua maha karyanya, meski terlihat lelah tapi dia selalu mententramkanku, aku menyukai itu sungguh. Dia teman terbaik yang menemaniku dalam kelamnya malam.. bahkan dia bisa mengubah sang malam menjadi satu hal yang tidak ingin aku lewatkan, aku takut rasa ini semakin bermetamorfosis.. aku takut bergantung padanya terkadang. Dia selalu paham bagaimana memperlakukanku dengan baik, bahkan hingga hal sekecil apapun. Aku kagum, padamu. Setiap detik dalam 13 minggu ini dia ada Bulan dalam hidupku, aku takut itu akan menjadi permanen, tapi jika memang iya. Aku harap aku tidak perlu bermuram durja. Aku harap diapun begitu..padaku.<br />
<br />
Kali ini dia sedikit keruh Bulan, mungkin dia lelah? Apakah demikian? Atau dia sakit Bulan? Haruskah aku khawatir? dan aku sudah merasakan itu dari jauh hari, ternyata. Bulan, rasanya dia seperti engkau dan akulah sang pungguk. Semuanya tidak seharusnya mengarah pada rasa itu. Tapi sebagianku berujar kebalikannya. Bulan.. Dia tidak akan tahu bukan? bahwa di tenda ini aku dan kau sedang berceloteh tentangnya? Janji padaku untuk tidak mengucapkan sepatah kata apapun padanya. Bolehkah?<br />
<br />
Sesekali aku menerobos masuk lebih dalam, memandangi dan merasakan kehidupan mata air, bersamanya rasanya aku..aman. Sungguh Bulan, aku takut hal itu terjadi pada aku dan hati yang sudah lama membisu, membiru. apa dia tepat?Siapa yang tahu..<br />
<div style="text-align: right;">
-Ujar sang gadis pada sang bulan</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Hari ini sang gadis hanya terdiam di tenda, tenda pelindung dirinya dari semua kepolosan rasa yang sesungguhnya ada. tenda dimana dia bisa bersembunyi, setidaknya beberapa saat untuk mengendalikan dirinya sendiri dan barulah dia berani menunjukan batang hidungnya. Hari ini dia termenung, memikirkan semua hal yang telah dilaluinya disekitar mata air. Hanya berharap mata air tak menyadari perubahan kecilnya pada mata air yang akan menjadi besar, jika tak terkendalikan tentunya. </div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Hari ini sang gadis termanggu dalam diam, memikirkan dan menerka-nerka apa yang dirasakan sang mata air. apakah yang akan terjadi kedepannya.. apakah mata air akan surut? Atau mengeluarkan racun sehingga membuat sang gadis jatuh sakit? Sang gadis terus saja termenung dan sesekali memandangi mata air dari jendela kecil tenda tersebut.. <i>"Dia sedikit mengeruh.. apa dia kelelahan?"</i> ujar sang gadis sambil terus memandangi mata air. <i>"Andai saja.. barang satu detik saja aku bisa tahu apa yang sebenenarnya kamu rasakan padaku, andai saja aku bisa tahu apa yang sebaiknya kulakukan..andai saja sesederhana itu mta air. Pasti aku takkan sesendu ini"</i></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
P.S : Don't know since when, you become one of my puzzles in my life. without one piece (yes..definitely it's you) I can't feel literally complete. Don't know why.. but conversation with you should keep going, so I can boost and control my mood. Then again never know since when, your voice always tights my dreamland. Since..I don't care the accurate time, but you already become part of my breathe. and I worry bout that one.. much. Cause till I'm typing this post. I dont know bout your feeling and what do you want, Crap why it's so complicated. If we both start being strangers, perhaps it's gonna be easier than now..isn't it babs?</div>
<div style="text-align: right;">
From : The Girl who feel so compilacated</div>
<div style="text-align: right;">
For : The one who unconditionally paints The Girl's smile without any reasons</div>
Debhttp://www.blogger.com/profile/06435364082104859791noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-44942464125911425522014-05-26T21:09:00.000-07:002014-05-26T21:09:11.403-07:00Trilogi<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0in 0in 1.0pt 0in;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIf7MqO1vd_UB1Hl58S6lKG_6K84PfhjngXW11xbE0UrA1Rnhn-FwBPOvF0ndRnSLJRjo8NcCP2LeWZNIfT7efoP9e6HLVoDPNFn0kODcLkmwk9EaBeV_Y0sN0hBZWOZPifq39okZ-NtXF/s1600/blog.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIf7MqO1vd_UB1Hl58S6lKG_6K84PfhjngXW11xbE0UrA1Rnhn-FwBPOvF0ndRnSLJRjo8NcCP2LeWZNIfT7efoP9e6HLVoDPNFn0kODcLkmwk9EaBeV_Y0sN0hBZWOZPifq39okZ-NtXF/s1600/blog.jpg" height="320" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(I'm just trying to grow up)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-padding-alt: 0in 0in 1.0pt 0in; padding: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-padding-alt: 0in 0in 1.0pt 0in; padding: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-padding-alt: 0in 0in 1.0pt 0in; padding: 0in;">
Halo, pasti kalian bosan pada
semua celoteh muramku.. Maaf tapi entah harus bagaimana lagi agar semua
terlihat semestinya. Mengapa rasanya disini sakit? Saat semua cerita lama
dengan sadarnya kuungkap ke permukaan. Mengapa masih ada yang berbekas? Sudah hampir
enam tahun bukan? Dan masih saja seperti ini. Miris bukan? Aku tahu.</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Benih ini gagal ku budidayakan, bukan karena terlalu malas
menyiraminya dan memberinya nutrisi agar lebih cepat tumbuh dan berkembang. Aku
malah terlalu berlebihan memberikan segalanya.. hingga benihku tak tumbuh
dengan semestinya terlebih mati, membusuk.. </div>
<div class="MsoNormal">
Benih ini sudah berusia renta, sudah paham bagaimana
perbedaan semua nutrisi yang diberikan padanya. Tapi tetap saja dia enggan
tumbuh menjadi yang seharusnya. Dia menolak untuk tumbuh lebih tepatnya. Apa
yang dia butuhkan bumi? Bukankah semua sudah kuusahakan? Apa yang terlewatkan
olehku?</div>
<div style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0in 0in 1.0pt 0in;">
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-padding-alt: 0in 0in 1.0pt 0in; padding: 0in;">
Terkadang saat nutrisi baru
menyapanya dia seolah akan tumbuh dengan gagahnya tapi nyatanya itu hanya
sesaat bumi.. lalu terdiam seolah mati enggan tumbuh..dan nyaris membusuk. Apa
salahku?</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ingin sekali memberitahumu bahwa setekun apapun kau memberi
berbagai jenis nutrisi.. dia akan selalu seperti itu.. mencoba tumbuh hanya
untuk menyadari bukan nutrisi ini yang dia butuhan. Dia hanya ingin dirawat
semestinya seperti mereka yang tumbuh dengan liar. Sebab semua yang
dibutuhkannya hanyalah penanam tekun sepertimu. Tahukah kau penanam sesuatu
yang berlebihan itu akan berdampak buruk. Seperti kau contohnya:<i style="mso-bidi-font-style: normal;">” You love too much so you hurt too much.”</i>,
dan apa bedanya benih itu denganmu? Mengapa tak kau biarkan saja benih itu
digantikan dengan benih-benih yang lebih berkualitas darinya? Mengapa kau malah
tekun mengamati setiap gerak-geriknya, keperluannya, bahkan apa yang sedang dia
butuhkan baru-baru ini? Bukankah kau memang sudah gagal dari sediakala. Mengapa
masih berharap ada celah? Mengapa kau begitu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">batu</i>? Hingga lupa berapa banyak waktu yang telah kau lewatkan
untuknya? Waktu yang kau buang dengan sia-sia.</div>
<div style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0in 0in 1.0pt 0in;">
<div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0in; text-align: right;">
-Bumi</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
Halo Bumi, terimakasih telah memperhatikan semua tingkahku.
Terimakasih atas semua waktu yang kau berikan saat aku berkeluh kesah,
terimakasih atas semua udara sejuk yang kau hadiahkan saat aku sedang
kegerahan, dan terimakasih atas rumput yang subur juga bunga-bunga mekar yang
menemaniku saat aku bermuram durja. Aku tahu betapa bodohnya aku. Jika benih
itu adalah sebangsaku mungkin aku akan berkata ;<i style="mso-bidi-font-style: normal;">”Ya aku memang bodoh..give attention to one person too much till I
never know that another one give attention to me or I just ignore to know it?”</i>
Tapi andai saja kau tahu Bumi, bahwa aku selalu berharap ada satu saja harapan
yang akan membuat benih itu tumbuh untuk mengenyahkan semua probabilitas akan
kematian benih ini, meski aku harus mengorbankan semuanya seperti enam tahun
ini. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kadang memang melelahkan Bumi, seperti aku seekor marmut
merah jambu lucu yang berlari di atas roda.. seolah aku sudah berlari jauh,
tapi nyatanya aku tidak berpindah sedikitpun tetap ditempat yang sama.
Melelahkan bukan? Hanya entah kapan ada yang akan datang menghampiriku untuk
memintaku berhenti..aku hanya mengira benih inilah yang akan berujar demikian
dengan kesuburannya kelak. Tapi nyatanya semua salah. Saat penolakan
terakhirnya untuk tumbuh padaku. Satu setengah bulan yang lalu. Saat awan tak
sedang bersahabat denganku, angin berlari semaunya, bunga-bunga enggan
menyapaku dan kesunyian akan kicauan burung-burung yang selalu kau datangkan
untuk sekedar bercanda gurau. Aku lelah Bumi, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Aku lelah menjadi punduk yang merindukan rembulan, aku merasa sudah
cukup untuk mempertaruhkan semua Kristal kehidupanku tuk semua besi yang
dibutakan klorida, aku merasa waktu akhirnya mengambil apa yang seharusnya
menjadi miliknya..rasa disini Bumi. Aku memang terlambat.. enam tahun aku
bergulat dengan titik yang sama, sesekali menoleh tapi selalu kembali pada
titik itu seolah dia pusat gravitasi. Aku lelah mengaduh Bumi, dan aku bahagia
karena akhirnya aku tahu dia datang bukan untuk menjadi pendampingku..tapi
sebagai pelajaran agar tidak terlalu mudah memberikan rasa ini pada siapa saja
yang datang. Entah mereka adalah pihak minoritas yang berniat untuk sekedar
berkunjung atau bahkan memilih menetap. Aku tak bisa membedakan. Karena
disini..masih menganga luka yang belum juga cukup dewasa untuk berkata “Hai kau
sudah cukup tegar, tahukah kau?”</i></div>
<div class="MsoNormal">
Mengenangnya seperti meneguk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Green Tea Freeze, </i>karena pada isapan pertama tidak sedikitpun rasa
menghampiri pengecapmu tetapi setelah tegukan pertamamu akan kau rasakan
bagaimana rasa sesungguhnya. </div>
<div style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0in 0in 1.0pt 0in;">
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-padding-alt: 0in 0in 1.0pt 0in; padding: 0in;">
Aku merelakanmu detik itu..aku
ingin melihat benih lain yang tidak enggan untuk tumbuh bersamaku. Benih yang
membuat aku tersenyum lepas karena berhasil membuatnya tumbuh dengan asrinya.
Maaf karena kesabaran ini berbatas.. maaf tak bisa menunggumu lebih jauh lagi. Mungkin
aku hanya kurang bersabar..tapi kurasa ini cukup untukmu.</div>
<div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0in; text-align: right;">
-penanam</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
Maaf..maaf karena tersadar begitu lama, sungguh jangan
tinggalkan aku yang sekarang berjanji untuk tumbuh bersamamu, tumbuh dan
memberikanmu berbagai rasa dari buahku. Maaf karena begitu ragu dan
mempermainkan kegigihanmu merawatku. Bisakah kau kembali? Merawatku tanpa
melihat benih-benih lain yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mungkin</i>
lebih baik dariku? Aku hanya ragu.. ragu apakah benar kau yang harus aku temui
untuk menjadi pemanen pertamaku. Aku hanya ingin bermain denganmu sejenak tanpa
berkalkulasi dengan waktu..aku tahu enam tahun kau masih berkutat denganku.
Seperti aku berkutat denganmu.. hanya saja aku terlalu memegang teguh harga
diriku untuk luluh ditangan dinginmu. </div>
<div class="MsoNormal">
Kali ini aku memohon dengan sangat.. izinkan aku tumbuh
bersamamu walau detik ini kau sama sekali tidak melihat adanya eksistensiku.
Aku membutuhkanmu.. bisakah kau menunggu lebih sabar<i style="mso-bidi-font-style: normal;">? Sebab aku ingin pulang.. karena kemanapun aku pergi, kaulah
rumahku..tempat aku pulang dan bernaung. Bisakah? </i></div>
<div style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0in 0in 1.0pt 0in;">
<div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0in; text-align: right;">
-benih</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Beberapa insan memaafkan
kesalahan yang sama berulang-ulang. Semata karena takut kehilangan. </i></div>
<div class="MsoNormal">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Beberapa orang memilih
bertahan, hanya karena mereka tidak tahu caranya pergi dan melepaskan.</i></div>
<div class="MsoNormal">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Beberapa orang perlu
dtinggalkan terlebih dahulu, untuk sekedar menghargai apa yang telah dimiliki.”</i></div>
<div class="MsoNormal">
Dan sekarang aku paham benih..</div>
<div style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0in 0in 1.0pt 0in;">
<div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0in; text-align: right;">
-penanam</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
P.S : “ Thanks for accompanying me till this moment. Not
directly but indirectly. You’re such a major of my mind. The only reason of my
swing mood and the only reason to shed my tears. It’s time to say good bye for
you. Thanks for the happiness, pains, and lessons which you have given to me. I
let you go for your own happiness. If our way will be crossed. We will meet
again. Trust me. Once again, thanks for had been my precious thing who I ever
had. Good luck!</div>
debhttp://www.blogger.com/profile/07095685066978446449noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-87262489865092467322014-04-12T19:47:00.000-07:002014-04-12T19:47:49.559-07:00Punggung itu Angan TerindahkuAku tahu sekarang rasanya menjadi punduk yang merindukan bulan. Aku paham bagaimana nyamannya memandangi punggung itu hanya punggungnya. Punggung yang terasa nyaman untuk hipotalamus yang lelah bersua dengan fisika. Tahukah kau angin? Itu salah satu yang digemarinya. Tahukah kau angin.. Walau aku tak bisa meraba wujudmu aku yakin kamu ada untuk ceritaku kali ini. Entah apa yang aku arungi tapi rasa itu mulai menyentuh kanvasku.. Kanvas yang mulai mengusang sejak penghentian rasa untuk dia yang terdahulu.<br />
<br />
Jejaknya hanya semu.. Hingga waktu mempertontonkan kupu-kupu beterbangan di perutku saat senyum itu tersimpul, senyum pertama yang kulihat saat punggung itu menoleh. Saat hari-hari penuh kesendirian ini diisinya dengan tinta yang belum ada sebelumnya. Tinta baru yang membuatku nyaman..seperti kau angin,yang selalu berhembus saat aku mengerang kegerahan<br />
<br />
Izinkan aku mengelak agar ada sisi lainku yang mampu membuatku bangkit, bangkit dan mengantarkanku kembali untuk menginjak tanah ini bahwa aku dan dia sulit untuk menjadi kita.. Atau tidak mungkin? Jangan bersedih angin terlebih membawakanku temanmu hujan untuk menemani air mataku. Aku akan tegar tapi tidak sekarang.. Belum<br />
<br />
Lagi-lagi kupu-kupu itu menampakan dirinya. Mengapa banyak kupu-kupu beterbangan di perutku? Saat punggung itu kembali menoleh padaku? Walau barang satu kali? Mengapa rasanya itu cukup untuk mengisi energiku yang sudah habis kubuang percuma menatapi punggung dengan jaket hijau yang melekat padanya.<br />
<br />
Punggung yang tak lelah aku tatapi semenjak rok biru tuaku dulu. Punggung yang menjadi saksi hidupku mengarungi semua mimpi yang tak pernah kusangka akan tergapai. Semua tapak lembaran baru dan semua hal yang kurasa takan mungkin terbalas.. Rasaku<br />
<br />
Jangan marah angin.. Aku tahu pribahasa tupai takan jatuh ke lubang yang sama, tapi itu tidak untukku dan denyut ini.. Denyut yang akan terpacu 3 kali lebih kencang saat dia menyapa namaku apa denyut ini membuat wahana roller coaster aku tak paham..Denyut yang sempat mereda ketika duniaku adalah dia yang terdahulu. Denyut yang ku kira takan kembali dan kurasakan lagi perih. Denyut ini membuatku ngilu angin.. Karena setiap denyutannya adalah tamparan untukku bahwa aku dan semua hal yang aku miliki takan menjadi cukup untuk membuat punggung itu menoleh padaku dan hanya aku. Dia hanya mengizinkan aku memandangi pundungnya karena inderanya dihiasi dengan bidadari yang takan pernah terpikirkan sedikitpun untu dibandingkan dengan pengagum yang tak pernah dirasakannya ada ini barang satu detik.<br />
<br />
Andai aku bersua dengan ibu peri dan diizinkan meminta satu permintaan.. Aku ingin sekali memintanya untuk membuat punggung itu menoleh padaku dan menyadarkannya tentang eksistensiku di tapak hidupnya juga memandangku seperti caraku memandangnya yang kurasa.. Sudah lama berubah.<br />
<br />
Tetapi angin ada satu hal yang aku syukuri.. Meski semua hanya satu, aku bersyukur masih bisa memandangi punggung itu. Aku tak tahu apa yang akan terjadi saat punggung itu berniat pergi atau ada tangan lain yang merangkul punggung itu.. Untuk membayangkannya saja aku takut sampai2 lupa cara bernafas.. Haha naif sekali bila kemudia terujar aku mampu tanpa dia.<br />
<br />
Tapi kali ini izinkan aku bernafas dengan wajar. Ajari denyut2 ini bertingkah dengan benar tanpa perlu menjadi roller coaster karena sungguh itu pilu itu sakit itu membuatku sesak. Bisakah?<br />
<br />
Jika ini rasa sayang, izinkan aku menyayanginya dengan ikhlas. Tak peduli apa yang akan kudapati kelak Tuhan. Aku hanya ingin sekali saja dia menoleh padaku dan mendapati keberadaan aku yang selalu menunggu dia di balik punggungnya dan berkata "jangan pergi tetaplah disini tetaplah seperti itu.. satu hal lagi izinkan aku menjadi saksi tapak hidupmu dan menjadikanmu saksiku pula untukku bisakah?"Walau itu berujung perih.. Aku siap.<br />
<br />
Sesederhana itu..<br />
<br />
P.S : this entry is a special gift for my bunny who said to me that she was so sad last night and I remembered how if she was crying like a little kid. Then I was trying to make this entry while i was listening her last night until both of us felt asleep. Dont be sad sweetheart, trust me you're like a gorilla when you're crying so stop that thing and bright my day as usual.<br />
I love you my little gurl so much .<br />
<br />debhttp://www.blogger.com/profile/07095685066978446449noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-10706385311688416882014-01-16T03:30:00.001-08:002014-01-16T03:52:24.261-08:00Keanggunan Ciptaan Tuhan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiuP_ER_-a6raOGTO4Le7NHAnnHdVCdoxAcMntMEj1K1NVH6WI8Wnw45x_WE0lEq6hcPrdS54HQl8j_s2Y2_FLcquaLmtmcxfHE5j1afrttnjd1J5m0MyyqIDsi7QmOT41uo1qVeExPBmE/s1600/friend-quotes-tumblrsimply-perfect-quotes-sayings-----sad-quotes-tumblr-friendship-8dakfq6r.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiuP_ER_-a6raOGTO4Le7NHAnnHdVCdoxAcMntMEj1K1NVH6WI8Wnw45x_WE0lEq6hcPrdS54HQl8j_s2Y2_FLcquaLmtmcxfHE5j1afrttnjd1J5m0MyyqIDsi7QmOT41uo1qVeExPBmE/s1600/friend-quotes-tumblrsimply-perfect-quotes-sayings-----sad-quotes-tumblr-friendship-8dakfq6r.jpg" height="320" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Selamat sore hujan, selamat berjatuh bebas rintik-rintik kebahagiaan. Entah sejak kapan tapi sang penulis amatir ini senang memandangi kalian berjatuhan dan seolah pecah saat menyentuh buminya. Iyap itulah aku yang kali ini ditemani oleh suara merdu Abdul and The Coffee Theory. Tak terasa semester 1 sudah kulalui bahkan liburanpun sudah mempersiapkan diri berpamitan denganku. <i>Time passes rapidly if you enjoy the show</i> dan pertunjukan itu adalah dunia baru mahasiswaku dikampus gajah ganesha ini.<br />
<br />
Aku ingat bagaimana pertama kali aku menatap kampus tercinta ini.. begitu terkagum oleh semua langkah kaki, tawa, buku yang digenggam dan keanggunan para mahasiswa/i nya saat melangkah masuk atau keluar dari gerbang utamanya. Ternyata sekarang aku bagian dari tempat ini.. Allah baik bukan? Dia mendengarkan doa setiap umat-Nya.. Terimakasih banyak telah membukakan gerbang ganesha yang juga gerbang utamaku membahagiakan kedua orang tuaku.<br />
<br />
Hari demi hari ku lalui dengan senyuman, erangan, rasa frustasi, minder, iri dan sedikit takut.. Tapi sebelum kata-kata itu bermunculan Sabuga menyapaku terlebih dahulu dengan kemegahannya ( mungkin sedikit berlebihan, siapa peduli). Disitulah aku bertemu dengan para 'bumi'-ers ( atau apapun itu) dan di tempat itu pula aku bertemu Kharina Jasmine Pratiwi yang dengan mudahnya memasuki daftar<i> list</i> Manusia yang Harus Dihindari. Mengapa? Wanita ini berasal dari ibukota dan dengan penampilannya yang dengan mudahnya ingin ku lemparkan berton-ton pasir agar tidak aku dapati tampang belagu dan 'Jakarta'-nya itu. Aduh.. membayangkannya saja rasanya bisa memancing emosi-ku, aku memasukannya ke daftar Manusia yang Harus Dihindari selain itu adalah aku tidak atau mungkin belum paham dengan pola pikir anak ibu kota karena aku yang sedikit <i>anxiety social </i>dan jika itu terjadi aku akan teramat membencinya. Ada hal yang sedikit membingungkan ketika dia meloncati <i>list</i> itu dan masuk kedalam <i>list </i>Spesies Gila yang Aku Lindungi yap itu adalah orang-orang terdekatku hampir seperti keluargaku dan dengan gundukan pasir yang ingin aku lempar ke mukanya dia memasuki daftar tertinggi setelah Allah, agamaku, dan keluargaku. Da Kharina Jasmine atau Mine ini menjadi salah seorang yang selalu ( hampir)ku lihat saat membuka dan menutup mata di setiap harinya. Jujur... manusia gila ini terkdang membuat aku <i>shock</i> mendadak atau bisa-bisa mati jantungan setiap melihat tingkah menggelikannya.. percayalah kalian tidak mau melihat yang satu ini, tapi entah mengapa rasanya virusnya sudah menyebar dalam tubuhku dan aku bisa dibilang..sama memalukannya maafkan aku.<br />
( Mine percayalah.. sekarang playlistku memutarkan lagumu Peri Cintaku HAHA)<br />
<br />
Tidak berhenti disitu.. hari itu OSKM ( sejenis ospek ) dilaksanakan pada pukul 12.00 karena kami sudah datang dari dini hari, aku dan beberapa teman baruku memutuskan untuk menunggu di rumah salah satu teman kami di Plesiran.. saat itulah aku bertemu dengan Vella Ahalahulahula ( jangan mengomel saat membaca ini Vella ). Pada awalnya percakapan kami standar-standar saja <i>sekolah dimana, banyak tidak yang diterima di ITB, SNMPTN/SBMPTN, jurusan yang diinginkan?</i> sampai dia bertanya mengenai satu lelaki di tempat bimbelku dulu dan dengan polosnya kuceritakan semua tentang lelaki ini seperti banyaknya wanita yang menyukai lelaki ini, teman dekatku yang memberiku eskrim sebagai imbalan PIN BBM lelaki ini hingga pengakuan aku yang juga pernah menyukai lelaki ini diapun menimpali dengan santai dan sesekali tertawa dan suatu hari akhirnya aku mengetahui..lelaki itu adalah kekasihnya ingin rasanya mengubur diri hidup-hidup atau mengambil kembali gundukan pasir untuk Mine dan ku kubur hidup-hidup diriku ini.. tetapi dari situlah semua bermula Vella itu salah satu wanita yang ku kagumi ( Demi Tuhan Vella jangan besar kepala setelah membaca ini) satu kata untuknya Polos, wanita ini begitu apa adanya, setiap teman-teman mengajaknya menonton pasti yang dia ucapkan adalah ketidak sukaan akan film karena dia sinetron-maniac, kemandiriannya dan yang menjadi miris adalah dia itu pelupa ( kadar tertinggi) dan sangat <i>cuek</i> karena demi apapun Vella sangat jarang mengabari pacarnya itu dan sangat susah dihubungi sampai-sampai Larissa Chairunisa Utari mengusukan untuk danus telepon genggam untuk bocah ini. Dia jauh lebih tua dariku tapi (lagi-lagi) Demi Apapun dia bisa kuanggap adikku sendiri dengan sifat yang.... kurang dewasa ( Jangan marah Vel).<br />
<br />
Kalian bertanya siapa Larissa Chairunisa Utari ini ya kan? Dia juga salah satu Spesies Gila yang Aku Lindungi, pertemuan pertama dengan manusia ini tergolong biasa saja rasanya tetapi kedekatan kami bermula dari malam ambis bersama rasanya. Itu adalah hari-hari saat UTS berlangsung dan kami sering menginap bersama awalnya ritual ini aku dan Mine yang melaksanakan dan kemudian dia bergabung sejak itupula virus Mine semakin menyebar dan terkadang saat Mood-ku tenggelam ke dasar jurang mereka bisa membuatku gila.. Wanita ini sangat teramat Medan untukku ( Bukan begitu kawan-kawan?), blak-blakan, susah diajak serius, fashionable, dan sedikit sulit mengambil keputusan oiya ada lagi dia adalah pendeteksi handal kondisi mood-ku karena hampir setiap mood aku hilang entah mudik atau berjalan-jalan dia yang tahu duluan mengenai itu. Semakin hari kmi semakin menyedihkan, menjijikan atau apapun itu dengan Ke-Jom-Blo-An yang semakin mengakut sampai-sampai kami dengan tanpa sengaja membuat panggilan sayang masing-masing.. ( Mine Sang Mama, Larissa Sang Papah, dan aku sang anak). Jangan tanya mengapa karena kami juga tidak tahu..<br />
<br />
Ada wanita yang sangat bertolak belakang dengan Mine yang belagu, menyebalkan, to the point dan lainnya ( Jangan murka Mine) yaitu wanita yang aku kenal dan membantuku mendapatkan tempat kos yaitu Nur Asriyah atau Asri atau Asriw atau Aci ini manusia yang begitu feminim, ramah, lemah-lembut, ayu ( hingga dalam mempersiapkan sesuatu), <i>talkative </i>tetapi tukang tidur, sedikit lamban, sedikit sensitive, dan kekurangan gizi ( Asri..damai). Aku bertemu dengan manusia satu ini (secara langsung) saat OSKM dua hari terakhir dan saat pertama bertemu kami langsung berhaha-hihi tanpa canggung itulah kelebihannya bisa membuat orang nyaman di dekatnya dan setelah kosanku berdekatan dengannya kami semakin dekat dan hampir setiap hari pergi ke kampus bersama, wanita ini cantik dan berhijab hobi kami berdua jika sedang bersama-sama pasti membuat video atau <i>youtube-ing </i>dan setiap kali akan ambis pasti gagal karena entah apapun yang berujung pada kata..tidur. Tetapi berbeda hal dengan unitnya LFM yang membuat dia ambis setiap saat sama seperi Rani Santa Clara Sitohang dengan PS dan Adzlina Afia Rismayati dengan MBWG-nya..<br />
<br />
Berawal dari Adzlina Afia Rismayanti yang kutemui d OSKM, wanita ini.. terlalu asyik dengan dunianya nilai-ku karena dimanapun kudapati dia mendengarkan lagu atau menatap kosong atau juga memakan perbekalannya tanpa nafsu, mungkin sedang ada masalah.. pikirku sok tau. Hari berlalu dan ternyata dia adalah salah satu teman sekelas Vella dan Mbak ( Larissa) jadilah kami sering bertegur sapa, bertemu hingga bbercerita tentang apapun..percintaan yang ternyata benar saat OSKM dia memang sedang ada masalah, keluarga semuanya. Wanita ini sangat cantik, ceria, pintar, bersuara merdu tetapi... percayalah sekali kalian melihat dia tertawa atau didekatnya saat dia tertawa itu rasanya seperti penjatuhan Bom di Nagasaki atau Hiroshima ( Fia....) karena saat dia tertawa dia akan menyakiti orang terdekatnya contohnya menjambak, mencubiti, memukuli dan hal lainnya juga perlu dicatat tawanya itu bisa menyedot galaksi bima sakti rasanya saking lebarnya ( Fia...hehe). Tapi ada satu hal yang aku kagumi wanita penyuka kuda ini bahwa dia selalu menegur dan melarang temannya jika melakukan suatu hal yang kurang baik dengan caranya sendiri.<br />
<i>P.S: Fi awas aja balik dari Negara Harry Potter gak bawa oleh-oleh buat aku, jangan harap bisa sampe Bandung dengan selamat!</i><br />
<br />
Satu lagi manusia kesayanganku Rani Santa Clara Sitohang atau Rani adalah manusia yang jauh dari kata on-time dan sedikit tidak ambil pusing dengan kesehatannya yang terkadang malah menjadi awal masalahnya. Manusia aktivis PS ini yang dengan gilanya bisa rapat hingga pukul 03.00 bukan P.M pemabaca tapi A.M. Manusia yang kutemui pertama kali dan langsung aku kerjai dengan pengakuanku memiliki kembaran yaitu Widianti Putri salah satu temanku, dia percaya.. bagus. Maafkan aku haha Rani ini adalah manusia rambut Sunsilk karena apa? rambutnya sangat terawat ( walau dia mengaku jarang merawatnya) dan<i> shine brights like a diamond </i>ujar Rihanna. Manusia ini sering sekali melakukan Trap Ritual denganku yang sesekali dibantu oleh teman-teman yang lain. Hingga satu ketika dia menjahiliku dengan berpura-pura bertengkar dengan Mine, aku yang disitu bingung harus berbuat apa terlebih rasanya sangat dungu meski seikit demi sedikit kudapati keganjalan-keganjalan hingga akhirnya dia mengaku mengerjaiku dan langsung kutimpali dengan wajah dingin dan datar ( mereka yang bilang, padahal nyatanya permainanku dimulai) sampai-sampai dia mengadu sana-sini tentang perilakuku kepadanya dan berniat berhenti les karenaku sontak dalam hati ingin sekali tertawa tapi merasa bersalah juga karena merasa mungkin ini berlebihan tapi juga kepalang tanggung ( Maaf tapi memang bercandaan kami kuli), saat itulah Mine dan Asri yang kalang kabut dengan sikap kami berdua tapi tenang saja akhirnya kami berbaikan dan dia mengomeliku sambil mengeluarkan semua keluh-kesah ( berlebihan) yang ada dia itu ajaib! Percayalah.<br />
<br />
<i>I dont know what will happen if there's no you guys. You guys are unexpected people but totally what I need to keep my insinity. Thanks for allowing me comes to you whenever I need a shoulder. one word for you guys is special.</i><br />
<br />
hm.. dan ketika objek tulisan bukan hanya satu orang sedikit sulit ya. Semoga kalian suka.Debhttp://www.blogger.com/profile/06435364082104859791noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-10150208262004938722014-01-09T08:21:00.001-08:002014-01-09T08:46:09.271-08:00Antologi Rasa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdLqCYjfIOSPKwO1vDW1wv4ObMnC6ULtmc3RtIfaHAz-Z4Ig4bAGFu8JdkIlyHrm0TavVEQrKJY-ipWTUWdFHj1fbNw_Xj8zSSY0ED4K9Hswlsca08d0OwHpZyrJkhw7ApoczeF5C-haWK/s1600/BdjUswmCUAA3kHD.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdLqCYjfIOSPKwO1vDW1wv4ObMnC6ULtmc3RtIfaHAz-Z4Ig4bAGFu8JdkIlyHrm0TavVEQrKJY-ipWTUWdFHj1fbNw_Xj8zSSY0ED4K9Hswlsca08d0OwHpZyrJkhw7ApoczeF5C-haWK/s1600/BdjUswmCUAA3kHD.jpg" height="400" width="212" /></a></div>
<br />
Masa lalu hanya untuk dikenang sesaat, bukan untuk ditinggali terlebih enggan digantikan, tetapi ada saja sebagian minoritas yang lebih nyaman hidup dimasa yang diawali dengan 'dahulu'. Mungkin remaja kini menyebutnya dengan <i>'gak bisa move on'</i> dan salah satu pihak minoritas itu rasanya sang penulis entry ini. Entah sejak kapan rasa ini datang, aku kira 1tahun lebih 1 bulan 27 hari 1 jam yang lalu.. saat rasa menyayangi, bertahan, dan penantian dipupus semudah membalikan telapak tangan. Masa itu menyakitkan.. untukku.<br />
<br />
Hari-hari berlanjut seperti jarum jam yang terus berotasi dengan poros yang tetap, setia sekali bukan? Seperti rasa yang hingga saat aku menarik nafas kini masih bersemayam. Ini terlalu berlebihan.. aku akui itu terlebih rasa tidak nyaman akan <i>'pernak pernik ikatan'. </i><br />
<br />
<i>destiny determines who comes to your life but your heart decides who stays inside</i>. dan itu adanya. Saat aku mulai melangkah bahkan berlari dan bertegur sapa dengan beberapa kaum pencari tulang rusuk tapi tak aku dapati dia yang bisa mengganti persepsi baruku akan apa itu ikatan. Andai saja ikatan yang terjadi seperti hidrogen atau antar ion yang akan selalu mengikat pasangannya dengan kuat tanpa ada keraguan didalamnya atau anomali sifat diantaranya. Mungkin akan berbeda klimaks bukan?<br />
<div style="text-align: center;">
---</div>
<br />
Saat ini, kalbu terdiam entah mengapa, tak hentinya otak ini bertanya tapi tetap saja hanya kesunyiaan yang disodorkannya untuk gumpalan daging sumber kehidupan ini. Dia bertanya, "Ada apa kalbu mengapa begini?"<br />
Kalbu menjawab, " Entah apa yang terjadi.. tetapi ada yang hilang rasanya dan ada bagian lain yang hingga saat ini enggan menerima hal itu.. Kau tahu pemilik kita ini enggan beramah-tamah dengan pernak-pernik ikatan bukan? Tetapi aku iba hipotalamus.. Lihat dia sekarang. Begitu rapuh dan menyedihkan tetapi tetap saja dia enggan menerima mereka yang berharap. Mengapa dia begitu <i>batu</i>? Terkadang menangis tanpa sadar, terkadang menyibukkan diri tanpa memperdulikan keadaannya, menenggelamkan diri dengan novel kesayangannya atau film-film yang entah sejak kapan tak pernah menyentuh hatinya lagi. Apa kau menyadarinya? Rasanya menggembalikan dia yang dahulu seperti mencegah asam klorida mengikis sang besi."<br />
Hipotalamus hanya bisa termenung..dan berkata lirih," Dia belum bisa melepaskan masa lalunya, dia masih merasa sendu dan enggan menyadari akan ketidak pahamannya akan pengorbanan."<br />
<div style="text-align: center;">
---</div>
Penulis ini tersenyum.. benar adanya belum bisa kupahami sepenuhnya apa arti pengorbanan.. yang kutahu dulu aku sudah hampir paham, tetapi rasanya sulit menerima apa yang terjadi di lembar selanjutnya.. Benar adanya aku enggan melepaskan masa dimana semua kebahagian bak oksigen yang dapat kuhirup sepuasnya tanpa harus khawatir akan insan lain saking tak terbatasnya mereka di bumi tercinta ini.. Aku melihat bayangannya di pikiranku.. Apa kalian melihatnya juga seperti aku hipotalamus dan kalbu? Tetapi terkadang aku gamang.. masih saja dia disini? sudah hampir tiga tahun berlalu bukan? Tetap saja dia dan dia lagi.<br />
<br />
Aku gamang.. bagaimana aku menggantungkan semua, pada apa? apa harus ku gantungkan pada udara yang enggan menampakkan dirinya padaku? pada suara yang tak bisa ku terka wujudnya? atau pada bongkah es yang entah kapan akan melumer membawa semuanya hanyut beserta dirinya? Aku gamang mengapa hingga saat ini dia masih menjadi bagian kanvasku, mengapa hingga saat ini warnanya malah semakin jelas dalam kanvasku? bukankah semestanya telah ku pertemukan dengan sang bara? Mengapa masih kudapati dia disini dan mengapa detik ini bulir kristal kehidupanku terjatuh? Mengapa masih saja bisa menjadi sebab air mata ini bersua dengan bumiku? <br />
<br />
Tahukah? Rasanya dia adalah bagian gravitasi bumi ini.. apapun dimanapun kapanpun, aku selalu kembali padanya.. seolah dia pusat bumi, pusat keseimbangan semesta ini dan aku tak menyukai pernyataan itu. Sungguh.<br />
<br />
<i>Halo the oldest, remember the song that I loved? Yep the song was sang by you for me with your piano and it said " wherever you go whatever you do I'll be right here waiting for you." and you did that. I remember how I felt in love with you. I remember all the crazy things we did and I remember your silly face when met my parents. Why every moment which I spent with you is like film without any miss scenes or permanent memories in my mind. How are you? How long it has been boy and I still stuck round our memories. Do I miss you? or just the memories? I dont even know what I feel inside. But one thing that I do want to do is never hurt anyone anymore. You said to me to let you go. I almost do everytime.. Do you mind to help me through it all? Would you be there to help me forget about you or build new memories with me? That's your choice.</i><br />
<div style="text-align: right;">
<i>Who addicted throwback her memories. </i> </div>
<br />
*Antologi Rasa terinspirasi dari novel Ika NatassaDebhttp://www.blogger.com/profile/06435364082104859791noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-12947776447834766552013-12-13T19:54:00.004-08:002013-12-13T20:27:21.417-08:00Anomalia Bumi akan PolarisBulan.. apa kabar? masih ingat dengan aku? yap aku Bumi yang membucahkan semua saraf kehidupanmu. Ingatkah engkau saat aku menjadi asteroid dan aku tak bisa berbuat apa-apa? Ingatkah engkau saat aku dengan atom-atomku melakukan penghabisan cahaya untuk mengingatkan Polaris untuk tidak kembali ke orbitku? Tentu kau masih ingat apa yang terjadi dengan orbitku. Dia menggila bak anomalia yang tak terkendali.<br />
Tuhan baik bulan.. dia membuatku lepas dari jerat Polaris yang aku idam-idamkan itu tetapi terlalu baik karena dia bentengi ozonku dengan gas-gas yang entah mengapa membuat bumiku mati rasa dan begitu tenang.. bukan hanya itu Bulan.. dia sematkan Polaris yang kukira Esa adanya.<br />
Bulan.. hari ini bumiku berhenti berotasi, semua reservoir alamikupun enggan tuk hangatkan suhuku.. mereka enggan berkoordinasi dengan jiwanya, pasti kamu kebingungan bulan. bukan begitu? Jiwa ini terlalu hitam legam tak bermentari.<br />
<br />
Bumiku rupanya bahagia tanpa petunjuk arah Bulan.. tanpa ada Polaris yang harus dengan mati-matiannya bumi pertahankan. Lalu Polaris datang dengan janji suci akan menunjukan hal terindah di galaksi ini. Begitu baik bukan Bulan? Tetapi untuk menyentuh mantelku saja rasanya tidak..yang bumiku rasakan sama sekali kosong. Mengapa demikian bulan? Mengapa 76 yang pertama begitu memikat bumi? Apa diam-diam dia tahan peredaran bumiku dengan lecut ekor kepunyaannya? Rasanya menjadi dungu itu sangat mudah jika hingga dua tahun peredaran bumiku masih saja kuharapkan polaris tak bernama dan tak berhasrat untuk mengetahui letak orbitku.<br />
<br />
Tuhan begitu baik bulan.. tapi begitu jahat pula untukku. Bagaimana bisa bumi menjadi dalang dari perebutan kutub Polaris itu? Bumi hanya ingin dia yang satu tak lebih. Tapi bumipun tak berani melerai karena takut bertegur sapa dengan dia sang kekosongan. Bukankah bumi sudah merasa kosong sebelum ini? Haha aku bergurau.<br />
<br />
Apa arti nyata dari semua rotasi tak berarah ini bulan? Jika tidak ada lagi matahari yang meminta untuk aku kitari. Apa lagi esensi bumiku? Sungguh aku paham bagaimana menjadi asteroid dan bagaimana hancurnya menjadi bagian yang hanya bisa terombang-ambing tanpa perlawanan diantara Mars dan Jupiter dan demi apapun aku tidak ingin menjad penyebab itu semua..terlebih untuk polaris<br />
<br />
Polaris.. akan selalu indah, akan selalu mulia dan akan selalu berada di utara sana agar bisa kupandangi dengan puas keberadaannya. Dia akan selalu tersenyum saat menuntunku pulang, dan akan selalu pulang ketitik yang sama. Polaris yang bisa membuat aku paham bahwa inilah aku dan bangga mengorbit dengan caraku. <br />
<br />
Tahukan engkau Bulan? Polaris ini juga pernah aku idam-idamkan dan aku cari keberadaannya saat Polaaris enggan menyapa orbitku dan pernah mati-matian aku lari agar semua patahan di bumiku bisa musnah. Dia datang sekarang dimana patahan itu sudah menjadi gunung api cantik yang siap meluap kapan saja.<br />
<br />
Bumi kira ozon akan senang bertemu lagi, ozon akan senang menjadi penghubung kita.. rasanya untuk sekarang memahami keinginan bumi saja ozon lelah, atmosfer saja mengaduh karena tingkah bumi.Ada apa bumi? apa yang salah denganmu? Aku rindu bumi yang selalu berdendang saat berotasi, aku rindu bumi yang begitu sejuk saat menyapa tamu baru yang kehilangan arah pulang.. aku rindu bumi yang menjadi pelindung untuk para pelipur lara.<br />
<br />
Jangan begini bumi.. mengapa rasanya kau doktrinkan CO ke segala arah? Apa sebenci itu yang kau rasakan? Bumi Polaris baik.. sangat tulus meski kau anggurkan.. Mengapa?<br />
<br />
Bumi menjawab: Engkau tak tahu betapa aku rindu aku yang dulu, betapa aku ingin bisa merasakan lagi, betapa ingin aku melukis lagi di kanvas polaris itu.. betapa ingin aku kembalikan dan ku kuburkan trauma mendalam setelah sejarah hidup yang aku arungi. Betapa aku ingin menjadi sumber kebahagian Polaris. Aku ingin sungguh tapi apa kamu tahu bagaimana orbitku harus berlaga agar semua kembali? Apa harus aku ganti arah orbitku jika itu bisa menggembalikan aku ke zaman yang aku anggap 'damai'? dan berkompromi dengan Tuhan untuk hilangkan gas penenang di ozonku? Engkau tak tahu betapa aku merintih setiap detik dalam revolusiku agar kudapati bagian hilang diorbitku? Jels kau tak paham bagaimana rasanya.<br />
<br />
<i>Polaris, you're precious thing that God has been given to me. Thanks for always accompany me though you know what you got it's never what you hope to get. Seriously what I want is.. recovering my heart and say to my heart everything will be fine.. But How hard I try to say.. still I cant chnge my point of you.Polaris.</i><br />
<i>I know that I'm an evil.. Please believe me. I feel empty., totally empty right now.. Sorry, I wish if you still want to stay with me and lend your shoulder to me. I will be very thankful.</i><br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<i>Who lost part of her......... </i></div>
Debhttp://www.blogger.com/profile/06435364082104859791noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-74327254773319333942013-08-02T07:48:00.003-07:002013-08-02T23:47:28.736-07:00Tasbihku untuk Halley<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfLFNyly2Eoj_ONnjvmSV24V2Jz2ySsuTZy5ccHb06QhWPQl9lyNupAgesj2r_QeA5PQtv_EsKn9NVo7q2dlzoLdFBLwAfR_xJ5hVmVRb6lngU4-jbe9-z3OnNyfVvGir2tIrnOl79sLH0/s1600/mll2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfLFNyly2Eoj_ONnjvmSV24V2Jz2ySsuTZy5ccHb06QhWPQl9lyNupAgesj2r_QeA5PQtv_EsKn9NVo7q2dlzoLdFBLwAfR_xJ5hVmVRb6lngU4-jbe9-z3OnNyfVvGir2tIrnOl79sLH0/s320/mll2.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">( I hope it would be the last unsend mail to you)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Hal yang ingin aku arungi dalam hembusan nafasku kali ini adalah mencoba melepaskan,melepaskan engkau dari untaian setiap tasbihku. Kau bahkan tak pernah nyata adanya bahkan mengenalmu saja aku tidak, tapi dengan anggunnya kau raup habis semesta cinta dalam kalbu ini dan dengan lihainya kau duduki tahta tertinggi sebagai sebab utama setiap tetes air mataku.<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Jika kau takan pernah menjadi suatu nyata dalam orbitku, biarkan aku melanjutkan putaranku tanpa ada embel-embel namamu lagi. </div>
<div>
<span style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0976563); -webkit-composition-frame-color: rgba(191, 107, 82, 0.496094); -webkit-tap-highlight-color: rgba(26, 26, 26, 0.296875); -webkit-text-size-adjust: auto; font-family: Noteworthy; font-size: 18px; font-weight: bold; line-height: 24px;"><i>P.S : God always guides my step please..and Halley please gives my heart back.</i></span></div>
<div>
<span style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0976563); -webkit-composition-frame-color: rgba(191, 107, 82, 0.496094); -webkit-tap-highlight-color: rgba(26, 26, 26, 0.296875); -webkit-text-size-adjust: auto; font-family: Noteworthy; font-size: 18px; font-weight: bold; line-height: 24px;"><br /></span>
<span style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0976563); -webkit-composition-frame-color: rgba(191, 107, 82, 0.496094); -webkit-tap-highlight-color: rgba(26, 26, 26, 0.296875); -webkit-text-size-adjust: auto; font-family: Noteworthy; font-size: 18px; font-weight: bold; line-height: 24px;">chapter 6 dari :</span><br />
<br />
<div style="text-indent: 0px;">
<i><span lang="IN" style="font-family: inherit, serif;">1. <a href="http://debbyderliza.blogspot.com/2013/04/bulan-dialah-halley-semu-itu.html" target="_blank">Bulan, Dialah Halley Semua itu!</a></span></i></div>
<i>
</i>
<br />
<div style="text-indent: 0px;">
<i>2. <a href="http://debbyderliza.blogspot.com/2013/04/ketukan-halley-di-bulan-maret.html" target="_blank">Ketukan Halley di Bulan Maret</a></i></div>
<i>
</i>
<br />
<div style="text-indent: 0px;">
<i>
3. <a href="http://debbyderliza.blogspot.com/2013/05/peraduan-halley-di-76-yang-pertama.html" target="_blank">Peraduan Halley di-76 yang Pertama</a></i></div>
<div style="text-indent: 0px;">
<i>4.<a href="http://debbyderliza.blogspot.com/2013/05/keengganan-halley-tuk-jadi-polaris-bumi.html" target="_blank"> Keengganan Halley 'Tuk Jadi Polaris Bumi-ku</a> </i></div>
<div style="text-indent: 0px;">
<i>5. I hope you found it. </i></div>
</div>
Debhttp://www.blogger.com/profile/06435364082104859791noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-66669433751360449852013-06-01T05:12:00.003-07:002013-06-01T05:41:34.629-07:00Hadiah untuk Pengamat Setiaku<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGUWri4YrmS97Tr8wNE-p5BJMkBLsWXk7tUBYAL2M_8jTwEhHfXSrknsnYgicWOblDTYNE9kuhUWK59ZlSuaZTJE9xlwwYhNBYiGe9BDll633YxGqYZQjTS_SbOy0bFg34V4alqWSsEYmd/s1600/IMG_1055.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGUWri4YrmS97Tr8wNE-p5BJMkBLsWXk7tUBYAL2M_8jTwEhHfXSrknsnYgicWOblDTYNE9kuhUWK59ZlSuaZTJE9xlwwYhNBYiGe9BDll633YxGqYZQjTS_SbOy0bFg34V4alqWSsEYmd/s320/IMG_1055.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(Salah satunya adalah dia)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Kali ini waktunya penepatan janji, janji yang terucap untuk insan Tuhan. Tenang ini bukan tentang cerita cintaku yang selalu saja gagal ditengah jalan ( ah tidak akan lagi kuharap) ini tentang kalian.. Para pembaca yang selalu baik padaku. Selalu membaca isi celotehku yang terkadang jauh dari kata penting. Dia salah satu pembaca setiaku dan salah satu sahabat pria terbaikku.<br />
<br />
Dia sudah kuanggap kakakku sendiri. Orang yang baik, penuh perhatian, sopan, sholeh tetapi menyebalkan, sayangnya dia sama-sama belum memiliki faktor <i>luck</i> dalam urusan asmara sama sepertiku. Dia terbelit dalam kawasan 'friendzone'. Mengenaskan sekali bukan jika friendzone digeluti dalam dua tahun lebih. Hingga sekarang rasanya. Semangat bro!<br />
<br />
Awalnya rasa itu dikiranya hanya selingan masa SMA, tetapi ternyata itu hampir permanen. Meskipun dia pernah tertambat kelain hati. Toh setelah semua berakhir hatinya kembali tertuju pada wanita ini. Wanita yang menjadi salah satu dari sahabat kami, wanita yang menjadi teman satu kelasku selama tiga tahun berturut-turut, sahabat yang setiap harinya duduk disebelahku saat bangku SMA. ( karena sekarang aku sudah resmi bergelar Alumni) Wanita yang polos, apa adanya, cantik tiada tara dan berhijab. Mungkin itulah daya tarik dari wanita ini. Sahabat yang paling kukagumi.<br />
<br />
Usaha yang dilakukan dia, rasanya tak terhitung oleh jari.. Terkadang aku kagum padanya karena rasanya lelaki setia di Indonesia ini khususnya di Bandung sedang mengalami fase rawan punah. Jadi dia adalah salah satu lelaki yang harus dilindungi. (Jika dia baca ini, percayalah aku hanya bergurau)<br />
<br />
Dia juga satu-satunya yang tak pernah lelah meladeni prilaku 'bocah'-ku dan kegaringan-ku yang sudah mencapai tingkatan kronis atau fase dewi. Dia lelaki yang baik sungguh, hanya dia yang selalu membaca setiap <i>entry-</i>ku tanpa terlewatkan satu katapun karena itu, jika aku ingin mengadu padanya dia sudah terlebih tahu apa yang akan kuceritakan.<br />
<br />
Perawakannya jauh dari standar. Dia tinggi dan tidak terlalu berisi, mewarisi gurat wajah pria Sunda dan memiliki mata polos. Ah kalian harus liat sendiri karena pada saat pertemuan pertama kami saja. Aku akui, mataku pernah terfokus hanya padanya tapi aku tidak terlibat friendzone tentunya. (Haha, lagi-lagi jika dia membaca. Sungguh jangan besar kepala karena pengakuanku ini)<br />
<br />
Sekarang dia pasti sedang menekuni dan memahami bejubel materi Saintek yang tidak pernah sedikitpun ingin memahami dirinya. Semangat tukang reparasi! ( karena diantara kami bersepuluh dialah yang paling handal memperbaiki segala macam alat tanpa gagal) karena itulah dia ingin menekuni dunia mesin, Fakultas Teknologi Mesin dan Dirgantara. Ku doakan semoga itu menjadi kenyataan dan kita menjadi mahasiswa/i di kampus yang sama! Amin.<br />
<br />
Jika aku boleh mengakui, dia adalah salah satu sahabat yang paling aku sayangi, dia paham bagaimana caranya memperlakukan wanita, menghormati wanita terutama menjaga wanita dan nilai plus darinya adalah dia bukan perokok karena itulah aku kagum padanya.<br />
<br />
Tapi dia tidak sebaik yang kalian kira! Dia sangat menyebalkan, terlebih jika menjahiliku, menjitak kepalaku dan sering meneriakiku bocah. Tapi umpatannya kepadaku tak pernah lebih parah dari pada umpatan yang terlontarkannya untuk salah satu sumber bulian kami, wanita yang akan menjadi calon dokter. Dia juga salah satu dalang yang membuat ban kendaraanku kehilang stok oksigennya dasar menyebalkan!<br />
<br />
Boleh aku menyampaikan pesan? Aku ingin menyampaikan :<br />
<i>"Terkadang rasa kagum ini bermetamorfosis menjadi iba atau sedih. Aku sempat berharap kalian adalah sepasang kura-kura. Mengapa? Pertama-tama apa kalian tahu bagaimana kura-kura yang baru menetas menapaki laut lepas? Mereka membalik terlebih dahulu, menatap tempat dimana mereka dilahirkan dan mengucap janji alam. Janji itu ialah kembali kepantai dimana mereka dilahirkan setelah dua puluh tahun berkelana di laut lepas untuk melakukan tarian sakral dan bertelur dipantai itu. Tarian itu disebut </i>Tarian Kura-Kura <i>tarian yang dilakukan para kura-kura pada masa kawin dan pasangan meraka adalah betina atau jantan terdekat yang mereka tatap sesudah fase menetas. Bisa dibilang mereka temen kecil. Mungkin dia takkan terlalu sesakit sekarang karena diakhir selalu ada akhir yang bahagia. Kalian akan bersama meski selama ini waktu tak pernah izinkan kalian bersua dengan rasa yang sama. Jika kalian ditakdirkan bersama, maka jalan kalian akan menemui simpangan yang sama dan menjadi jalan lurus untuk diarungi bersama-sama. Dariku tetap semangat, katakan rasa itu, jangan hanya menjadi kepemilikan sendiri. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi lima detik kedepan bukan? Lalu tetap semangat mencapai cita-cita. Berjanjilah padaku akan kesuksesan yang akan dicapai dan berjanjilah untuk memasuki gerbang universitas yang sama denganku. Semangat, aku tunggu di gerbang universitas gajah duduk. Amin!</i><i>"</i><br />
<i><br /></i>
Nah sudah kutepati bukan janjiku? Ini hadiah yang kujanjikan, menjadikan dia salah satu bagian dari <i>entries</i>-ku. Selamat membaca wahai tukang reparasi. Sampai ketemu!<br />
<br />
<br />
<ol>
<li style="text-align: right;">Salam </li>
</ol>
<div style="text-align: right;">
Sahabat yang paling menggemaskan :p</div>
Debhttp://www.blogger.com/profile/06435364082104859791noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-15336957283710280732013-05-22T08:31:00.000-07:002013-05-22T09:05:26.820-07:00Keengganan Halley 'Tuk Jadi Polaris Bumi-ku<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0WH25s0LKle5Vw26zkC8P91hyu_Dkzp7nqGu5k-yJOYyS_jQSYmjNAO2EhxU-JPCcHSHVHtaGsvZAuIVZ5uImL3Prm_9HtTAsw8O1Rmz_ebv-8VHjOYIkMMmBo8uFTT2gwLiBKz8eB2aS/s1600/debdeb.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0WH25s0LKle5Vw26zkC8P91hyu_Dkzp7nqGu5k-yJOYyS_jQSYmjNAO2EhxU-JPCcHSHVHtaGsvZAuIVZ5uImL3Prm_9HtTAsw8O1Rmz_ebv-8VHjOYIkMMmBo8uFTT2gwLiBKz8eB2aS/s320/debdeb.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(maybe this time it really is goodbye)</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;">Hari ini, planetku rubuh, enyah, hancur, tak bersisa..Bumiku
tersulut Matahari karena kelakar tak berlogikaku. aku terlalu dekat saat
mengorbit hingga terundang masuk dengan paksa dan musnah. apa kau tahu mengapa
ku enyahkan pantrangan orbitku sendiri? apa kau paham mengapa ku salahi aturan
tentang garis kehidupan Bumi-ku? karena satu hal.. aku ingin 76 menjadi
hitungan detik yang dengan satu kedipan penuh khidmat dapat kuhubungkan radarku
d<span lang="IN">e</span>n<span lang="IN">gan</span> kepunyaanmu dan dapat
membawamu berlaga tepat dihadapanku,tepat ada di orbitku lalu saat satu kali
percikan kombinasi warna cincinku (jika aku Saturnus) dapat dengan mudahnya
membuatmu tersihir untuk mengangguk jika kuajak kau untuk tinggal disini..<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;">Orbitku Bumi-ku yang kini sudah menjadi
serpihan-serpihan yang bergerak tanpa arah tanpa irama di ruang hampa dan akan
selalu hampa. Namaku takan pernah menjadi bumi lagi atau Saturnus dengan
kemegahan cincin-cincinnya..namaku resmi menjadi<span class="apple-converted-space"> </span><i>asteroid</i>. Aku sudah tidak
memiliki orbit, aku hanya akan terus mengalun tanpa arah pasti dan tanpa tahu
cara berhenti. Posisiku sekarang tepat dibelakang bumi.. Walau rasanya aku
sudah tak bermassa,tetapi nampaknya masih ada saja yang tetap mempertahankan
massa tak berwujudnya. Mengapa sebongkah rasa ingin selalu melihatmu,
menyadarkanmu akan keberadaan orbitku (dahulu), memberitahumu tentang bagaimana
peradaban di Bumi tercintaku ini, dan merajuk padamu agar tetap tinggal di
orbitku tanpa harus ada 76-lainnya yang harus kuarungi ( walaupun untuk hal
terakhir ini, hanya mampu kucelotehkan di perut Bumi yang terdalamku ini). <span lang="IN">Apa itu definisi dari kata rindu?<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;">Saat itu.. orbitku oleng tak terkendali, semua terlalu
semerawut hingga semua penghuniku berteriak minta aku berrotasi dengan
sewajarnya bukan berbalik arah seperti itu.. Tahukan mengapa kuputar balik arah
orbitku? Karena aku ingin kembali pada hentakan dimana 7 dan 6 bermula. Saat
kau dan aku bercengkrama.. saat kurasa takan pernah ada pengenyahan juga penantian
lain dan jelas saja aku salah di bagian itu, sebab itu pula.. terbersit ilham
yang entah datangnya dari mana untuk bergerak mundur..ilham itu berbisik<span lang="IN">:</span><span class="apple-converted-space"><i> </i></span><i>jika k</i><i><span lang="IN">a</span></i><i>u kelilingi matahari
dengan arah berkebalikan itu artinya k</i><i><span lang="IN">a</span></i><i>u mengembalikan waktu
ke tempat terdahulu</i>. <span lang="IN">Berarti
itu s</span>aat aku, kau, dan sebersit angan tentang kata ganti
kita yang tiba-tiba mengepakkan sayapnya di depan orbitku, yang lagi-lagi bagi
bumiku itu mustahil..pada akhirnya. Kecuali itu Malaikat Jibril yang sedang
berpatroli mengamati semua Maha Karya Sang Pencipta akan kepatuhan mereka dan
keselarasan yang harus dan akan selalu terjaga keberadaannya. Apa Malaikat
Jibril tahu aku melanggar karenanya dia menunjukan eksistensinya? Ah rasanya
orbitku semakin jauh dari kata normal <span lang="IN">mengorbit</span>.. terlalu abstrak tak
beralur pasti yang kurasa, saat semuanya harus kuteruskan. Hingga semua
terjadi. aku tersulut Sang Mentari karena semua koordinasi yang tidak
terintruksikan dengan baik. Hingga kali ini aku merasa<span lang="IN">kan bagaimana</span>
menjadi lenyap, bedanya aku lenyap..dan takan pernah menampakan diri lagi walau
76 yang lain telah <span lang="IN">terlampaui</span>. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: inherit;">Aku sekarang tepat diantara Mars dan Jupiter. Planet
yang tak pernah ku elu-elukan keberadaannya sebelum semua terjadi. Kali ini
terbersit logika nyata bahwa 76-mu bukan hanya untuk orbit malangku, bukan
untuk deretan cincin yang mengerahkan semua glamournya untuk memikatmu..aku
hanya bagian dari pijakan orbit yang harus kau arungi untuk rampungkan
tugasmu.. <span lang="IN">apa kau ingin menggelari diri
menjadi bagian rasi Ursa Minor? Tentu tidak.. tidak untuk kehidupan Bumiku..
kau mungkin takan pernah menjadi Polarisku bukan? Terlalu tinggi kugantunkan
harapan ini dan bodohnya kugantungkan pada udara yang terlalu angkuh tuk
tunjukan dirinya apalagi menyangga harapanku lagipula kau terlalu sering
berkelana..lenyap, kembali lalu begitulah seterusnya seperti siklus. Kau takan
mungkin menjadi Polarisku. Polaris yang akan tetap berlagak ditempatnya apapun
yang terjadi.. selalu terlihat di Utara sana, selalu berpendar di kutub utara.
Apa jangan-jangan kau pula penyebab Aurora? Aku ingin tahu.. kau terlalu dekat dengan
jantung bumiku, hingga pada awalnya kupikir aku dan kau bak cinta sejati yang
takan terpisahkan apalagi tergantikan..Polaris yang dimanapun peredaranku
berpijak selalu dikenali keberadaannya..Karena kau Polaris, Bintang Utara yang
berhamburan cahaya lebih dari bintang manapun, kau pendarkan cahaya tanpa
batas. Hingga membuat reseptor ini terpana
dan lupakan cara melindungi sumber penglihatanku ini lalu diakhir..aku kembali
tersadarkan bahwa ini semua tentang angan Polarisku..dan kau dengan jelas-jelas
menolak gelar itu..bukankah begitu Halley?<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Terlebih lagi sekarang.. siapa aku? Asteroid tak
bernama yang tak pernah mampu disandingkan dengan mereka </span><span class="apple-converted-space"><span style="background-color: white;"> </span></span><i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ceres" title="Ceres"><span style="background: white; color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Ceres</span></a><span style="background: white;">,<span class="apple-converted-space"> </span></span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/4_Vesta" title="4 Vesta"><span style="background: white; color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">4 Vesta</span></a><span style="background: white;">,<span class="apple-converted-space"> </span></span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/2_Pallas" title="2 Pallas"><span style="background: white; color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">2 Pallas</span></a><span style="background: white;">, dan<span class="apple-converted-space"> </span></span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/10_Hygiea" title="10 Hygiea"><span style="background: white; color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">10 Hygiea</span></a></i> <span lang="IN">. Tapi Halley, apa aku boleh mengirimu
satu surat yang mungkin terakhir kali kutuliskan untukmu? Tentang semua
pengaduan tak berujungku ini.. aku ingin mengadu:<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><i>Untuk Halley
yang selalu mengitari pikiranku..<o:p></o:p></i></span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<i><br /></i></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><i>Hai Halley,
kali ini aku mutlak musnah. Jangan tanyakan mengapa demikian, karena
jelas-jelas diawal kubeberkan semua sebab. Halley aku tahu sebenarnya orbitku
hanya rute tugasmu. Tapi bolehkah aku katakan jangan kembali lagi pada ruteku
karena takan pernah ada lagi rute itu.. selamanya. Aku sudah tak disana, aku
sudah tak menanti dan aku sudah tak sanggup mengamati 5 menit yang harus
kubayar dengan 76 tahun penantian. Aku mutlak lenyap, seperti apa yang kau
lakukan tapi aku takan pernah kembali. Halley maafkan aku karena tak mampu
bertahan. Meski mungkin kau takan pernah sadari semua penantianku ini. Rasanya semua
menemui ujung saat kau lenyap. Semua tak terselesaikan.. membuatku terpaku dan
terpaku lagi pada ratapan akan kepergianmu.<o:p></o:p></i></span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<i><br /></i></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><i>Karena itu
pula aku musnah.. sudahlah tak apa. Ini salahku, salahku yang menggantungkan harapan terlalu tinggi. Mungkin hingga langit ke tujuh tapi aku
lupa meminta izin pada udara agar menjaga harapanku, aku lupa meminta udara
menempatkannya ditempat teraman mungkin karena itu harapanku terbengkalai, tak
terawat hingga akhirnya terhempas jauh kedasar. Aku tak tahu dimana harapan itu
sekarang. Apa sudah berpindah galaksi? Entahlah aku terlalu bingung bagaimana
mencarinya jika sekarang aku hanya sekeping asteroid tak bernama, tak berorbit.
Rasanya hanya luntang-lantung tak jelas. Apa akan terus begini hingga akhir
hayatku Halley?<o:p></o:p></i></span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<i><br /></i></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><i>Dulu aku
berangan-angan bahwa kau adalah Polaris yang kucari sejak sedia kala. Tapi jelas
saja aku salah kau selalu berkelana tak seperti Polaris yang teguh berpendirian
untuk tidak bernomaden. Halley terimakasih untuk semua. Walau pada akhirnya aku
hancur, setidaknya aku paham bagaimana dibuat bahagian olehmu meski hanya
dengan sentuhan lecutan ekormu itu dan itu merupakan salah satu kejadian
terbaik dalam eksistensiku. <o:p></o:p></i></span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<i><br /></i></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><i>Halley selamat
jalan. Selamat mengitari orbit-orbit menawan di galaksi yang maha besar ini,
hingga mungkin kau lelah dan beristirahat di satu orbit yang entah kapan akan
kau temukan tapi yang jelas orbit itu beruntung memilikimu. <o:p></o:p></i></span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<i><br /></i></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><i>Aku pergi
Halley, aku takan pernah mengusikmu dan membebanimu lagi dengan sederet harapan
untuk tinggal. Kau bebas Halley..selalu seperti itu bukan? Aku akan menggelar
acara perpisahan sakral antara kau dan aku ini dengan lengkungan terindah yang
bisa asteroidku lakukan. Hati-hati Halley! Apa boleh kuminta satu hal? Meski aku
pergi nyatanya separuh hatiku telah menjadi kepunyaanmu, bolehkah kutitipkan
padamu? Tolong jaga hatiku.. jangan khawatir aku mampu menapaki peredaran
baruku meski hanya dengan separuhku yang lain. Jaga senyummu! Jangan kehabisan
alasan untuk tampilkan lengkungan itu. Berjanjilah..<o:p></o:p></i></span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<i><br /></i></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><i>Dan Bulan..
maaf karena membawamu terbakar habis oleh mentari, apa kau sama denganku kini,
menjadi asteroid? Atau kau sudah bersua dan tentram dengan para
Helium dan hidrogen kepunyaan mentari? Maaf.. maafkan aku. Aku menyesal..dan
terimaksih atas semua waktu yang kau sumbangkan untuk semua cerita tak
berujungku ini. Terimakasih..<o:p></o:p></i></span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<i><br /></i></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><i>Selamat tinggal
Halley favoritku..<o:p></o:p></i></span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<i><br /></i></div>
<div align="right" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: right; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><i>Salam rindu tak berbatas<o:p></o:p></i></span></span></div>
<div align="right" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: right; text-indent: 36.0pt;">
<i><br /></i></div>
<div align="right" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: right; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><i>Bumi yang berganti nama menjadi Asteroid<o:p></o:p></i></span></span></div>
<div align="right" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: right; text-indent: 36.0pt;">
<i><span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></i></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left; text-indent: 36pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Mungkin itu saja yang ingin aku ungkapkan Halley. Entah apa
akan ada dongeng lain setelah ini.. yang jelas dengan surat itu kurelakan semua
berakhir. Mungkin kau terlalu sempurna untukku. <o:p></o:p></span><span style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 115%; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><i>P.S: since that time..Finally I know where I am. What's my way and should be my way and what you have done telling me softly that I should take my step back, thanks for so many experiences of this Love at The First Sight that you have shown to me. Take care the owner of my half.</i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<span style="font-family: inherit;">*<b><span style="background-color: #fff9ee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #222222; line-height: 115%;">Polaris</span></b><span class="apple-converted-space"><span style="background-color: #fff9ee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #222222; line-height: 115%;"> </span></span><span style="background-color: #fff9ee; color: #222222; line-height: 115%;">(disebut juga sebagai<span class="apple-converted-space"> </span><b>Bintang Utara</b>) adalah bintang
paling terang di rasi Ursa Minor. Meskipun bumi berputar selama 24 jam sehari,
Polaris akan selalu ada di tempatnya, karena Polaris berada dekat dengan sumbu
bumi. Ia berada nyaris persis di pusat putaran yaitu<span class="apple-converted-space"> </span>kutub utara.<span class="apple-converted-space"> </span>Oleh karena itu, di India, Polaris
disebut dengan Dhuva.</span></span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #222222; line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">
<span style="background-color: #fff9ee;">Karena letaknya itu juga, Polaris dianggap
oleh nelayan sebagai pusat navigasi. Jika kita ada di Kutub Utara, Polaris akan
berada di atas kepala. Jika kita ada di katulistiwa, Polaris akan berada di
dekat cakrawala.</span><br />
<span style="background-color: #fff9ee;">Polaris selalu di tempat yang sama sebagaimana
bintang lainnya. Tapi dia menjadi istimewa karena cahayanya yang terang dan
bisa menjadi rujukan navigasi. Jika tersesat, carilah Polaris bagian dari rasi
bintang yang berbentuk beruang. Jika menemukannya, itu adalah Polaris. Itu
adalah arah utara.<span class="apple-converted-space"> </span></span></span></span><span class="apple-converted-space"><span lang="IN" style="background: #FFF9EE; color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 11.5pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 11.5pt; line-height: 115%;"><span style="background: #FFF9EE;"><span class="apple-converted-space"><br /></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
</div>
<div style="text-indent: 0px;">
<span lang="IN" style="font-family: inherit, serif;">merupakan chapter 4 (mungkin terakhir) dari :</span></div>
<div style="text-indent: 0px;">
<span lang="IN" style="font-family: inherit, serif;"><i>1. <a href="http://debbyderliza.blogspot.com/2013/04/bulan-dialah-halley-semu-itu.html" target="_blank">Bulan, Dialah Halley Semua itu!</a></i></span></div>
<div style="text-indent: 0px;">
<i>2. <a href="http://debbyderliza.blogspot.com/2013/04/ketukan-halley-di-bulan-maret.html" target="_blank">Ketukan Halley di Bulan Maret</a></i></div>
<div style="text-indent: 0px;">
3. <a href="http://debbyderliza.blogspot.com/2013/05/peraduan-halley-di-76-yang-pertama.html" target="_blank">Peraduan Halley di-76 yang Pertama</a><br />
<br /></div>
<br />Debhttp://www.blogger.com/profile/06435364082104859791noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-27283530568816205532013-05-11T08:32:00.001-07:002013-05-11T18:35:12.977-07:00Peraduan Halley di-76 yang Pertama<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEfAaFpKYlKS9MUyrZMV1MPKNZntOtAwqazVHCVwfWWWoAaTLvfwHunKz9ZrKGWYs1ro-yJ90RcsXhhH-Yw3YOnPH67xvucjgYrsj2wEHIImsM1tumwPkL7NEsJg53ankCeUv-DkHfHdQ6/s1600/Fall_Wallpaper_by_pavel89l+(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="245" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEfAaFpKYlKS9MUyrZMV1MPKNZntOtAwqazVHCVwfWWWoAaTLvfwHunKz9ZrKGWYs1ro-yJ90RcsXhhH-Yw3YOnPH67xvucjgYrsj2wEHIImsM1tumwPkL7NEsJg53ankCeUv-DkHfHdQ6/s400/Fall_Wallpaper_by_pavel89l+(1).jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(I'm truly missing you this time)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Aku terhempas diruang yang entah bagaimana, hanya bisa
kudeskripsikan dengan putih.. semuanya terasa terlalu suci hingga menggetarkan
raga yang bersimbah dosa</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> ini</span><span style="line-height: 115%;">..menyilaukan
mata rapuh ini.. atau bahkan bisa dibutakannya karena sel kerucut ini terlalu
dipaksakan untuk terus beradaptasi dengannya. </span><span style="line-height: 115%;"> <span lang="IN">Awalnya aku hanya
mengerjap-ngerjapkan mata ini hingga akhirnya</span></span><span style="line-height: 115%;">
terpejam</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">lah yang
kupilih</span><span style="line-height: 115%;">.. mulai terpejam agar tak kudengar lagi erangan minta
diistirahatkan dari sel kerucut-ku</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">
meski tetap saja kudengar dia menjerit-jerit,</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> </span><span style="line-height: 115%;"> sudah terlalu banyak bekerja </span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">bukan kau </span><span style="line-height: 115%;">hari ini</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">?</span><span style="line-height: 115%;"> retinaku mengaduh karena rasanya
dia goyah jika harus terus membuat </span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">semua
detail bayangan harus terpampang jelas</span><span style="line-height: 115%;"> dimataku.. putih terlalu
menyakitkan seperi arti permulaanmu</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> di
semestaku yang tak lagi utuh</span><span style="line-height: 115%;">. Jika dia alunan nada mungkin
bisa memekakak-kan gendang telingaku.. Tapi tunggu, saat mata ini tertutup
barang dua detik.. </span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">kudengar
kombinasi nada</span><span style="line-height: 115%;">. </span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Alunan kepemilikan
siapa</span><span style="line-height: 115%;">? mengapa rasanya begitu menyayatku. siapa yang memainkannya?<i>Sexophone</i> itu..
aku kenal. Alunannya</span><span style="line-height: 115%;"> <span lang="IN">yang selalu percikan bara pada kanvas yang kembali usang karena eksistensimu
yang memudar, apa kau tahu jika kau pudarkan warnamu itu sama artinya dengan menghilangkan sebagian semesta yang ku jaga
selalu eksistensinya? </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> </span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">M</span><span style="line-height: 115%;">embuat
hatiku nyeri, kenapa semuanya tega menyiksa sistem sadarku? membuat mereka
goyah hingga sekarang diperosokannya aku ke tempat....yang lagi-lagi hanya
putih. </span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Semakin kombinasi
itu mengalun cepat semakin jelas pula bayang massa pemiliknya. </span><span style="line-height: 115%;">Ah
aku ingat! <i>Kenny G</i> itu alunan kepunyaanmu bukan? </span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">selamat.. hari ini kau menjadi dalang telak dari reaksi H<sub>2</sub></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> dan O<sub>2</sub> di inderaku ini, menjadi garam penabur
untuk lukaku yang masih meneteskan darah segar ini. Jika bisa kudeskripsikan
semua nyeri ini..ingin sekali kukirimkan surat berisi pengaduanku ini untuk kau
telaah dan kau pahami apa yang telah kau lakukan di semestaku.. aku tidak menyalahkanmu
sungguh, aku yang telak salah dalam semua peraduan aku dan kau ini ( aku tak
berani menggunakan kata ganti kita, aku takut menggantungkan harapan itu ),
pertemuan yang memikat hingga aku lupa mengikat erat hatiku agar tidak kau bawa
lari..atau aku dengan polosnya menyodorkannya untukmu? Entahlah intinya waktu
sudah melewatinya dan tak bisa kuajak kompromi untuk kembali pada masa tolehan
pertamaku itu.</span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Andai kau tahu Halley.. 76 tahun bukan waktu
yang sebentar untuk semestaku.. anggap saja aku bumi dan pada saat itu artinya
aku telah berdansa mengelilingi mentari 76 kali dan barulah saat itu muncul..
saat dimana aku bisa bersua dan berharap waktu dihentikan sesaat agar semua
gerakanmu bisa leluasa kuamati tanpa takut ada kata berakhir karena berakhir
sama dengan pelenyapanmu (lagi). Andai alam bisa berbaik hati denganku barang
sekali saja. Ingin sekali rasanya saling merasakan <i> imprint</i> ( seperti para <i>werewolf</i>
yang</span><sub><span style="line-height: 115%;"> </span></sub><span lang="IN" style="line-height: 115%;">saling
terikat dalam sekejap saja) tapi aku dan kau tak pernah menjadi sepasang <i>werewolf</i> bukan? Haha aku pasti
bergurau..<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Kini aku akan menggelar dongeng tentang
tahapan saat aku bisa menyentuh lecutan ekormu dengan atmosfer yang meski sudah
memiliki banyak motif lubang ini. Ada dua warna yang ingin kuleburkan, apa
jadinya jika kuning menyapa abu? Apa akan dihasilkan warna yang menjanjikan
senyuman? Atau mereka gagal bereaksi karena titik equivalen yang tak jua mereka
temukan.. apa mereka bertolak belakang Halley?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Kuningku : Hari itu genap 76 tahun orbitku
mengitari matahari, itu artinya saat yang kutunggu telah tiba dan dengan
sedikit pergesekan atmosferku denganmu kita bersua.. lagi-lagi tiga huruf, tapi
kali ini rasanya lebih renyah. Aku menyukainya, kau selalu tawarkan tegukan
yang memikatku dan kali ini rasanya aku candu. 120 menit/ 7200 detik begitukah?
Kurasa hanya perkiraanku saja karena bersamamu waktu rasanya menguap tanpa
konfirmasi padaku sebelumnya. Aku dan kau bercerita tentang sepercik eksistensi
kau dan aku di jagad raya ini.. tidak searah memang, tetapi dengan tulus hati
kuucapkan selamat atas keberhasilan yang kau tuai itu. Selamat bertugas menjadi
pengatur susunan jagad raya ini, selamat mendesain jagad raya terbaik, dan
selamat menjadi pengamat terbaik atas penataan jagad raya ini, dan terakhir
selamat karena telah menyentuh gerbang dan mulai memasuki tempat itu.. tata
surya terbaik kesepuluh se-Asia ( anggap saja Asia sama dengan Milky Way atau
Galaksi Bima Sakti) S-e-l-a-m-a-t! Satu hal
lagi.. aku suka argumenmu, semua argumen tentang mengapa kau memilih menata dan bagimana cara penataan jagad raya ini.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Terimakasih.. terimakasih atas kata ‘semangat
darimu’, kau harus tahu makna kata itu untukku. Lebih dari segelintir kata tapi
penyejuk peradaban, pemugar bangunan rapuh, pengalun saat beranjak kembali ke peraduan, dan alasan dibalik pendaran gemerlap di simpul
setengah lingkaran cincin planetku ( Jika aku Saturnus).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Abuku : tak terasa waktu mengalun begitu
cepat.. seperti saat komet yang berpacu dengan kecepatan cahaya (3*10<sup>8</sup>)
bergesekan dengan udara yang selalu hampa..tak pernah melebihi sedetik. Saat
kau harus enyah kembali dan entah penantian selanjutnya aku siap? Doakan saja
aku tak pernah lelah berdansa mengelilingi matahari dan doakan aku agar aku
tidak mual dan mengeluarkan isi perut bumiku ini karena banyaknya putaran diluar kendali. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Akhirnya aku pahami arti kata perkenalan
secara murni dan untuk sesaat aku paham bagaimana seharusnya kanvasku berlagak,
bagaimana dia seharusnya terpajang dan bagaimana sewajarnya alur kuas itu
tercipratkan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="line-height: 115%;"></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: inherit, serif;"><i>P.S: “Hi Halley, since that time you and I knew each other right? But did you know, when ‘R’ symbol really
breaks my heart? When you chose to just read my reply. So simple right? When
‘D’ can make my heart beat so fast and ‘R’ can make me smile for awhile but
suddenly ruin my mood when ‘R’ doesn’t come with your reply. Once more
congratulation and please make sure that i will be patient to wait for another 76
years”</i></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: inherit, serif;"><i><br /></i></span>
<span lang="IN" style="font-family: inherit, serif;">merupakan chapter 3 dari :</span><br />
<span lang="IN" style="font-family: inherit, serif;"><i>1. <a href="http://debbyderliza.blogspot.com/2013/04/bulan-dialah-halley-semu-itu.html" target="_blank">Bulan, Dialah Halley Semua itu!</a></i></span><br />
<i>2. <a href="http://debbyderliza.blogspot.com/2013/04/ketukan-halley-di-bulan-maret.html" target="_blank">Ketukan Halley di Bulan Maret</a></i></div>
</div>
Debhttp://www.blogger.com/profile/06435364082104859791noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-46163010434521493872013-04-30T04:55:00.000-07:002013-05-09T09:28:13.127-07:00Ketukan Halley di Bulan Maret<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzQOSWb5jNZuwtk-8MxQQvgrh4cNtQwzdlxdUy7fdqXm0X3OP9Qm6P0Cz6etooCTihd1l9TcFPwjrToFz35ZSFS45VpLHerlzZ9v90dOxawHOzHghHOsq9U1xOc5C4g7dRUv-ys7E5h249/s1600/Meteor-Shower_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzQOSWb5jNZuwtk-8MxQQvgrh4cNtQwzdlxdUy7fdqXm0X3OP9Qm6P0Cz6etooCTihd1l9TcFPwjrToFz35ZSFS45VpLHerlzZ9v90dOxawHOzHghHOsq9U1xOc5C4g7dRUv-ys7E5h249/s320/Meteor-Shower_.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(Halley, you got me mesmerized) </td></tr>
</tbody></table>
andai saja bisa pahami, pahami apa arti perkenalan secara murni, mungkin kanvas ini akan mengerti bagaimana seharusnya dia berlagak.. bagaimana seharusnya dia terpajang dan bagaimana alur kuas sewajarnya tercipratkan.<br />
<br />
andai saja saat itu reseptorku melemah mungkin takan seperti ini.. karena dengan teganya efektor memberikan respon dengan mengikut sertakan hatiku disana dan lupa membawanya kembali. andai saja selingan itu tak pernah membekas. mungkin peraduan yang ku pijak kali ini tak akan mengelu-elukan namamu..<br />
<br />
andai dulu tak berjalan dengan alur yang begitu memikat mungkin sekarang tak akan aku akui satu hal ini... <i>"Akhirnya.. aku akui adanya cinta pada pandangan pertama dan aku akui, kali ini aku paham bagaimana terlibat didalamnya."</i><br />
<br />
masa itu.. aku tertunduk diujung orbit baru ini ( dulu aku tak menyadari akan menjadi orbit terbaruku) orbit bernuansa cokelat dengan papan dibagian pojok ruangan yang bisa kapan saja dihapus jika ada yang mengotori, dengan semua kebosannan yang dengan seenaknya menyibak tirai pikir ini.. kamu tertawa. disitulah gerak refleks ku bergerak bak semua kebosanan tak pernah bermain-main di tirai pikir ini, bak koordinasi ini sedang mengikat tali merah putih bertuliskan <i>semangat 45 </i> karena kebugarannya tak terterkendali.. aku menoleh dan itulah pertama kali aku melihat sang pemilik tawa malu-malu itu..namun dengan lihainya ternyata ia telah memikatku. ya, itu kamu yang duduk di bangku kedua dari depan dan bangku ke empat dari kanan..dan entah apa yang terjadi semua itu menjadi mula (yang kuanggap dulu semu adanya) lensaku membiaskan semua warna sekelilingmu dan membiarkanmu berpendar dengan kombinasi warna yang menggelitik setiap inderaku minta dipandangi barang sesaat..tapi kamu tidak pernah menyadari, adanya aku yang tertarik ingin mengetuk pintu bertuliskan namamu ( meski dulu aku tak tahu namamu..apalagi dirimu). benar bukan, waktu itu sangat berharga dan tak tertebak.. karena dengan hitungan menit hidupku berubah buyar karena ta-wa-mu. ya sesederhana itu. ( satu setengah tahun silam)<br />
<br />
sekejap semua rasa yang kujunjung tinggipun mulai membias nampaknya. karena barang sesaat kamu menjadi mayor dari gumpalan neuron di kepalaku. kanvas ini terisi.. terisi lagi oleh warna yang entah bagaimana seharusnya kudefinisikan. kamu melukisnya dengan sekejap dengan semua kombinasi warna yang tek pernah ku ketahui namanya sebelumnya.. tapi yang kuyakin kali itu. kanvasku terisi penuh dengan warna penjelmaan dari titik temu duniamu yang ingin kumasuki massanya, terasa <i>Abstract</i>. Eurofia itu nampaknya tak bertahan lama..karena setelah itu eksistensimu lenyap bak tertutup jubah Harry Potter (aku lupa apa judul <i>part </i>ini) haha menyebalkan, aku meraba-raba jejakmu..tanpa arah dan tanpa tanda. hingga kamu mengusang, terlupakan lalu tergantikan (yang ternyata lagi-lagi hanya sesaat)<br />
<br />
seperti asal namanya, Dewa Perang bangsa Rowami ini dengan gagah beraninya menunjukan semestamu diorbitku yang membias.. ya dialah Maret. bulan yang pada awalnya merupakan bulan pertama pada kalender Julian dan entah bagaimana adanya dia turun tahta ke nomor urut tiga. awalnya kukira semuanya memang rasa semu yang kau tawarkan untuk kucicipi lalu kulupakan, nyatanya itu adalah tegukan berkelas dan berbekas..<br />
<br />
nampaknya kamu terlambat muncul kembali bukan diorbitku? tapi kurasa baiknya begitu karena apabila eksistensimu terendus lagi saat bulanmu. benarkah kepunyaanmu itu Februari? bulan yang berasal dari kata Februa (latin) yang artinya pesta penyucian dan bangsa Romawi menggelarnya pada tanggal limabelas..tepat hari jadimu bukan? pastinya aku akan merajuk berharap dapat utarakan untaian selamat padamu. aku ingin memberitahumu sesuatu bahwa kita memiliki makna yang sama, kamu tahu? hari jadiku adalah Desember, berakar dari kata Decem yang artinya sepuluh, yap hari jadiku! jadi arti sepuluh desember adalah sepuluh-sepuluh ya? konyol bukan? Nah kesamaan kita adalah.. bulanku terkenal dengan 'bulan suci' karena semua negeri tertutupi salju saat itu setiap harinya.. putih bersih suci.. apa itu artinya kita cocok? ah.. aku hanya bergurau.<br />
<br />
tapi setidaknya sekarang kamu melihat bayanganku, setelah interaksi kecil yang kutawarkan padamu malam itu, interaksi yang kuharapkan jiwanya seperti api.. yang bisa menyulut apapun didekatnya, dan tentu saja yang kuharapkan hatimulah yang tersulut sehingga ingin mengetahui semesta kepemilikanku ini (hanya pengharapan), tapi tentunya atas kesepakatan bulan kulakukan itu semua.. tapi nampaknya tiga huruf itu meredupkan atmosferku saat ini.. atau membuat ozon-ozonku berlubang? ah entahlah karena rasanya 3 huruf itu bak penghisap suasana hatiku dan tak berminat mengembalikannya.. tapi harus ku syukuri, setidaknya kamu mengetahui aku ada. bukankah itu sesatu peningkatan pesat? anggap saja demikian..agar bisa kubangun lagi suasana hati yang kau curi.<br />
<br />
nampaknya semua berbeda adanya, apa ini cerita yang harus kuarungi agar kudapati akhirnya? apakah alurnya akan seperti aliran air? selalu dari hulu ke hilir? atau tak tertebak? Hanya Sang Pencipta yang tahu.. sampai-sampai untuk mengintip saja aku tidak diperbolehkan.<br />
<br />
merasa familiar dengan celotehku kali ini? benar ini adalah bagian tak terceritakan dari <i><a href="http://debbyderliza.blogspot.com/2013/04/bulan-dialah-halley-semu-itu.html" target="_blank">Hai Bulan, Dialah Halley Semu itu!</a> </i>hanya saja kali ini aku ingin menceritakannya secara lebih manusiawi bukan alamiah.<br />
<br />
<i>P.S: Halo Halley! I think now you already knew bout my existence. Thanks for being nice on that time. Did you know I was enchanted to meet you? Now you know if you read this entry. But yap for sure, you will not discover my blog. If knowing each other is necessary. would you teach me to know how? and would you want to know bout me?</i><br />
<div style="text-align: right;">
<i>The Owner of Ten December </i></div>
Debhttp://www.blogger.com/profile/06435364082104859791noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-21194758695682711172013-04-22T04:55:00.002-07:002013-05-09T09:19:37.711-07:00Bulan, Dialah Halley Semu itu!<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4RzsNKHYjqAt8JKTmmT-sMFWSKtHGT4KxE-6Z5RFBq6MgT6xxpXfkhn1Fu86LNts9HmbGWWViyvahBNa2rzf3M_WgEbqM4UVetAR8wSe0Tv41OExYpPJseAgtsZBDVT5e3B91o2Cc4op1/s1600/bu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="215" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4RzsNKHYjqAt8JKTmmT-sMFWSKtHGT4KxE-6Z5RFBq6MgT6xxpXfkhn1Fu86LNts9HmbGWWViyvahBNa2rzf3M_WgEbqM4UVetAR8wSe0Tv41OExYpPJseAgtsZBDVT5e3B91o2Cc4op1/s320/bu.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(Hai Halley, Salam Kenal)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
hai bulan.. apa kabar? mengapa kamu belum juga muncul? kasihan awan dia sudah mulai kelabu nampaknya. seperti hatiku. maaf.. maaf selalu berceloteh tentang semua biru yang ku temui. entah sampai kapan Lan.. terkadang lelah ya mendengarkan? tapi jangan pernah lelah sinari pijakanku di malammu.<br />
<br />
hari ini, izinkan aku mengundangmu ke.. kamu akan tahu nanti. bersabar yah. sekarang tutup matamu, biar aku bantu. nah sekarang apa semua hitam? bagus. ayo pegang tanganku. pelan-pelan saja aku akan menuntunmu. sekarang berjalan lurus yah. apa sekarang kamu bisa rasakan hembusannya menerpa wajahmu? dan gemersik rerumputan dikakimu? ah aku lupa kamu tidak melepas alas kakimu. sudah bisa menebak dimana kita? udaranya memang tidak seperti biasa. sedikit mendung disini. rerumputan pun mulai kering kecokelatan. tapi aku selalu suka disini, musim apapun itu. nah sekarang buka matamu. bagaimana? menakjubkan bukan? ya meski sekarang mulai musim gugur tapi lihat sebalah kirimu. bunga lavender masih bercengkrama dengan sesamanya. akrab sekali malah.. ayo kita duduk dibawah pohon <i>Cocoa </i>sepertinya teduh baru aku akan bercerita.<br />
<br />
nah begini, em pernahkah kamu mengagumi seseorang padahal untuk berbicara saja belum pernah kamu lakukan? tapi kamu tetap saja mengaguminya dan dia bak hantu dipikiranmu. ah mengapa dia tidak mau diam barang sedetik. apa dia pengguna morfin hingga energinya seperti tanpa batas. menyebalkan. yah tapi itulah yang kurasakan kali ini, dia semu, abstrak, bias rasanya.. awalnya aku kira dia tidak seperedaran denganku. tapi ternyata dua bulan belakangan.. aku menemukan peraduannya diperedaranku, em tepatnya peredaran kami. dia diam..sunyi seperti cacing tak bersuara (sebenarnya aku ragu apa cacing tidak bersuara).<br />
<br />
pertemuan itu bermula pada saat aku memilih orbit baruku dan mencoba memasukinya. disitulah dia berpendar.. semu tapi sangat memikat (untukku). beberapa kali ku rekam pendarnya meski hanya sesaat. karena yang pasti aku sangat takut dia menyadari sorot mata ini. tapi nampaknya setelah itu.. tak kudapati lagi peredarannya. ah kupikir mungkin dia hanya bintang berekor yang kebetulan melintasi 'orbit baru'ku ini. Bulan.. apa kamu mengenalinya? ya memang tak semua menyadari keberadaannya, tapi entah mengapa sepertinya itu tak berlaku untukku,<br />
<br />
aku ingat. dia akan mengunjungi orbitku di hari kamis, em karena aku berbicara dengan Bulan lebih tepatnya malam kamis. karena jadwalku mengisi orbit ini selalu dimalam hari. tidak terlalu larut hanya dari pertemuan lembayung dan senjanya, hingga kamu bulan naik tahta menggantikan posisi sang mentari. dan dia hanya akan muncul barang 5 detik di depanku, tentunya tanpa menyadari bahwa saat itu lensaku hanya terfokus padanya. rasanya semua berubah semu dan hanya dia yang mempertahankan glamournya. aneh..<br />
<br />
apa yang kamu rasakan sekarang? apa dia tertarik pada peredarannya yang ternyata berbubuh aku? aku tahu jawabanmu. itulah yang membuatku kebingungan kali ini. aku entah sejak kapan.. lebih tepatnya bibirku entah sejak kapan selalu tersungging saat dia disekitarku dan itu gawat untukku. benar-benar gawat rasanya semua melampau garis batas normalku.. itupun jika sekarang aku masih bisa menyandang predikat itu. ah semua terasa membutakan.<br />
<br />
aku takut akan hal itu,dan dia.. anggap saja dia halley yangmuncul 76 tahun sekali.. dan aku disini menantikan itu dengan semua harapan yang nyatanya telah berhasil diboyongnya pergi dariku. wah betapa berantakannya aku jika itu benar-benar terjadi. dan apa yang harus aku lakukan?<br />
<br />
pertemuan singkat yang memikat itu ternyata membuatku gerah sekarang, antara menghentikan perputarannya dan memperkenalakan diri, atau mulai berpindah peredaran dan anggap saja dia tamu yang takan pernah kembali. Bulan.. mengapa temanmu ini sangat menyebalkan.<br />
<br />
aku masih ingat betapa nekatnya aku menjelajahi tata surya mayaMu hingga kudapati pelabuhannya, pelabuhan yang sama seperti figurnya.. semu sepi dan hanya bersi 150 onggok selama bertahun-tahun atau 152? Entahlah begitu sepi. dan itu membuat aku bisa melihat goresan setengah lingkarannya, yah .. meski dengan resolusi ketahanan yang begitu kecil tapi itu mengobati sedikit malarinduku.. apa kubilang? rindu oh aku mati gaya sekarang apa yang terjadi disini.. tidak boleh terjadi bukan?<br />
<br />
dan detik ini.. entah apa yang terjadi sepertinya Sang Pencipta mengajakku sedikit bermain dengan kudapati peraduanmu yang lebih beradab. tapi dari jauh.. karena untuk mengetuknya aku tidak memiliki sedikitpun keberanian, karena apa? aku wanita.. meskipun semua orang berkoar tentang emansipasi wanita. tapi untukku itu tidak berlaku dalam urusan ini, karena untukku wanita hanya bisa menunggu dengan secuil harapan yang warnanya selalu berubah tidak tetap.. yap! Bias..<br />
<br />
hei halley, kamu menyebalkan mengapa seenaknya mengambil warnaku? sehingga untuk mengukir eksistensiku aku harus tetap menatapmu? dan untuk memastikan bahwa aku masih hidup dengan pendar warna warniku, aku harus tetap menunggu kamu melintas dan menyipratkan sedikit warna bahagia untukku? dasar menyebalkan! Pencipta apa ini benar? apa jalan dia mencuri warnaku adalah kehendakMu? jangan hancurkan kepingan yang sudah ku plaster disana-sini lagi.. aku mohon, persedian plasterku sudah sangat menipis. bimbing aku untuk mengartikan halley itu.. aku berjanji takan mengintrupsi atau mengusulkan apapun. aku hanya ingin bertanya dan Engkau menjawabnya. kali ini biarkan telinga Halley itu kepanasan aku tidak peduli ( jika benar Halley memiliki telinga).<br />
<br />
begitulah Bulan.. karena itu aku suka tempat ini. dan awan kelabu itu sangat mewakili aku kali ini.. mengertikah? maksudku warnanya adalah transisi dari putih dan hitam. Semu bukan? seperti ada diantara kebenaran dan kesalahan. seperti aku kali ini bukan? dan angin ini.. coba pejamkan matamu dan rasakan hembusannya yang membuaimu dengan eloknya, seperti dia yang membuaiku padahal dia tidak melakukan apapun.. tapi dia selalu berhasil. dan lihat rerumputan kecokelatan dikakimu? itu seperti perasaanku kali ini. karena mungkin aku takan mendapati jejaknya lagi. kami sudah tidak memiliki peredaran yang sama.. tapi lihat lavender sebelah kirimu. itulah simbol harapanku yang hingga sampai saat ini.. masih aku miliki meski hanya tinggal sepetak. karena aku percaya jika Dia telah menakdirkan makhluknya untuk mengenal satu sama lain, meski semua terasa tidak mungkin tapi dengan penaNya semua terlihat rasional. percayalah.. dan satu hal terakhir pohon cocoa ini, tempat kita berteduh kali ini adalah lambang kesetiaanku menunggu cerita yang sedang Dia sibuk tuliskan untuk aku.<br />
<br />
terimakasih telah mendengarkan Bulan.. sekarang sudah saatnya kamu naik tahta ayo temani bintang- bintang!<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
Hai Halley!</div>
<div style="text-align: right;">
Salam Kenal </div>
Debhttp://www.blogger.com/profile/06435364082104859791noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-409678650930388852013-04-05T08:11:00.001-07:002013-04-05T08:16:26.679-07:00Titik Balik yang Menawan<br />
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Ini gila? Iya aku
akui itu. Apa yang sedang kupikirkan adalah hal yang paling tidak rasional dari
apa yang pernah aku pikirkan sebelum-sebelumnya. Percaya bahwa aku akan
melakukan itu semua tak ayal membuatku tersenyum tak henti. Kamu pasti
menebak-nebak apa itu? Entahlah aku hanya ingin membuatmu penasaran sekarang. Ternyata
satu hari membolos dari rutinas, membuat otakku terkontamiansi dengan baik oleh
tingkah gila akson akson yang berloncatan menghantarkan elektron ke badan
dendrit lain. Merka terlalu riang hingga lupa caranya berjalan dengan tenang.</span><span lang="IN"> </span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span>
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Tapi nampaknya
semua itu membuat koordinasi sistemku membaik. Nampaknya anemia abal-abal inipun
bisa kuatasi dengan baik hari ini. Eits tunggu apa anemia terbaca menyedihkan? Aa
kurang darah saja kalau begitu. Itu terdengar lebih ‘sehat dan manusiawi’ khususnya
untukku.</span><span lang="IN"> </span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span>
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Hari ini aku
membayangkan apa yang akan kupampangkan di bio social mediaku. Semua ide-ide
gila yang membuat aku mengumpati diriku sendiri. Aku sudah tidak bersedih lagi
sekarang. Tak tau berasal dari mana letupan adrenalin yang berkata kamu akan
kembali dan memboyongku pulang. Haha gila bukan? Tapi yasudahlah selama itu
berarti aku akan baik-baik saja dan masih ingat dua dikali dua itu sama dengan
empay (anggap saja aku typo). Aku tidak akan mengeluh barang satu katapun.</span><span lang="IN"> </span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span>
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Hai orang gila,
kamu tahu? Aku lupa sekarang sedang membayangkan siapa. Haha saking senangnya
atau saking sengkleknya semua sistemku? Eits aku sudah bilang sistemku membaik
bukan? jadi mari kita predikati sengklek itu untuk perasaanku. Aduh apa yang
harus kukatakan jika dalam sekejap aku lupa siapa yang kupikirkan. Yang terpenting
adalah bagaimana dia bisa mengubah hamparan padang mati di jejakku dengan taman
musim semi di London.. ah aku lupa apa namanya yang jelas didekat taman itu ada
fish and chips terenak di London. Sebelah kiri jalan ada restoran kecil
berwarna hijau.Meski bungkusnya asal-asalan isi didalamnya bisa membawamu ke
negeri dongeng ciptaanmu sendiri dan disebelah kanan taman ada kolam kecil yang
selalu terlihat tenang menemanimu dengan pemandangan taman yang akan selalu
menakjubkan di empat musimnya terutama semi, tapi jangan datang kesana pada
minggu pertama coba datang pada minggu ke empat dan kamu akan tersenyum atas
sapaan semua bunga yang tersenyum cerah pamerkan kelopak mereka. Atau seperti
Lake District yang merupakan salah satu incaran para pasangan untuk berbulan
madu karena jangan salah tempat ini memiliki pesonanya sendiri terutama dalam
mebuat dua insan jatuh cinta dalam sekejap. Menakjubkan bukan?</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span>
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Hai yang disana
kamu tahu rasanya menggenggam orang yang paling kamu sayang? Eits tentu saja
tangan orang itu. Itu perasaan yang kudapati saat memikirkanmu karena pada
akhirnya au paham mengapa Sang Pencipta masih asyik saja membuatku bermain di
padang malarindumu. Dia ingin aku tetap merelakan perasaanku dipermainkan olehmu..
meski tanpa diperintahpun sejujurnya aku takan menolak untuk trus bermain di permainanmu.</span><span lang="IN">kamu berceloteh
dulu, ekhem akan kupraktikan “ Aku mau rumah tingkat 10, aku mau 4 anak, dua
perempuan dan dua lelaki, aku mau kamar kita ada dilantai 10. Aku mau dikamar
kita ada kolam berenangnya dan ada balkon yang sangat luas...” Intrupsiku,
pertama aku tidak setuju punya anak empat sebenarnya, untukku dua saja cukup..
dan percayakah kita dengan gilanya telah mempersiapkan beberapa nama untuk anak
kami dimasa yang akan datang. Haha gila percaya diri sekali kami akan terus
bersama bukan? Dan untuk lantai 10.. apa kamu ingin betisku sebesar pemain bola
setiap hari menempuh perjalanan jauh hanya untuk sampai dikamar? Oh kamu sangat
TEGA! Tapi dari situlah aku tahu dia berbeda.. dia yang membuat kami tak pernah
kehilangan topik pembicaraan dan karena dia aku sangat menyukai lagu Canon dari
Mozart haha dasar orang gila. Kamu mendoktrin otakku dengan semua tingkah gila
yang selalu membuatku rindu.</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">Aah nampaknya
punggungku pegal.. aku tak mau membuat anulusku melahirkan nukleusnya, jadi aku
harus cepat-cepat menegakkan punggungku. Okay kita lanjut nanti yah.</span><span lang="IN"> </span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Salam rindu owner renuka</span></span></div>
Debhttp://www.blogger.com/profile/06435364082104859791noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-50764568283652164942013-03-24T05:50:00.001-07:002013-03-24T06:04:09.419-07:00Pemudaran Eksistensi<br />
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Hai.. sekarang
awan disekitarku berubah abu seperti meredup, hanya bagian bulanku saja yang terang menderang
menyinari orbit ini. Perak replika dirikupun hanya berdiri kaku tanpa nyawa. Mirip dengan apa yang kurasakan saat ini, bedanya aku bernyawa tapi ragaku mati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Mengapa semua
terlihat buruk? Saat didekat orang terdekat saja terkadang aku merasa tak
nyaman dan terkadang aku ingin sekali memberi sekat antara diriku dan lingkungan luar. Mengapa
semua seperti ilusi yang terus saja bertamasya di lembah masa laluku? Apa karena
yang kurasakan ini sepi atau kehilangan atau sebuah penyesalan panjang tak berujung?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Pernahkah kamu
merasa kosong dan kesepian saat jelas-jelas kamu ada dilingkungan yang begitu
menyesakkan? Dan disitulah aku.. saat semua saling bersua memandang dan
bergurau. Air mukaku saja tak bisa kukendalikan. Semua organku seperti ikut iba
pada..hatiku. entah sejak kapan rasanya nadiku terhimpit dan dadaku tertimpa
bongkahan batu besar. Sesak.. sakit aku nanar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Saat yang bisa
kulakukan hanya memunguti semua sulur hutan dan menganyamnya mejadi topeng..
untuk menutupi aku yang hilang, atau menampakan bahwa aku masih dalam
peredaranku dan aku teramat sangat baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku hanya begitu
muak dengan diriku yang terus saja mengidolakan perasaanku. Tanpa mengikuti
intruksi logika yang ku transferkan pada otakku. Apa otakku ikut iba dengan hatiku yang tak
pernah seutuhnya kembali sejak pembakaran massa yang kulakukan? Mengapa selalu
dia yang membuat semua ini semakin runyam.. Hipokrit sekali aku, menghakiminya
untuk menyembunyikan seberapa dungu hatiku ini. Atau apa otakku mulai ikut iba
dengan hatiku dan membangkang padaku? Ini konyol seperti gen dalam diriku bermutasi lalu memiliki sejuta
impuls pembangkang dan seribu pintu masa lalu tapi hanya menyisakan satu pintu
kesadaran untuk terus menapaki bola bundar yang tak hentinya berputar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Jika ada satu
kata yang bisa menggambarkan keadaanku sekarang.. mungkin aku akan memilih kata
egois. Keegoisanku yang mengawali semua cerita tak berujung tanpa alur jelas dan tokoh yang tak bisa kuhitung berapa jumlahnya, antologi yang sudah kubuat sendiri tanpa tertarik mengakhirinya. Semua yang telah
kulakukan hanya membuat padang paradisoku semakin menguning mati tanpa unsur
hara. Unsur sumber kehidupan selain gas yang terus ku enyahkan untuk membuatnya
sesak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku lelah terus
menggantung pada udara yang untuk menampakkan wujudnya saja dia enggan, aku lelah terus percaya
bahwa perlahan semua akan baik dan aku dengan berhasilnya menutup buku yang tak
pernah memiliki tuan yang jelas. Buku tentang semua tingkahku mengacuhkannya menghancurkan dan tingkah mereka menghujamku hingga terperosok. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Kali ini
nampaknya aku semakin jauh dari peradaban. Aku seperti ada di satu gubuk yang
tak pernah ku ketahui bentuknya. Tak bisa kutapaki jejaknya, tak bisa kurasakan
kerapuhannya dan tak bisa kupandangi wujudnya. Yang bisa kulakukan hanya terdiam
menahan beban ini sendiri, karena begitu aku coba untuk melangkah yang terjadi
gubuk itu menarikku terperosok lebih dalam lagi. Andai dengan memejamkan mata
semua bisa membaik.. aku menyanggupi sebagian hidupku kuisi dengan memejamkan
mataku asal dapat kugapai buah ketenangan dan kudapi arti kehidupan. Bukan hidup
karena aku bernyawa saja.. tapi kehidupan atas nyawa dan ragaku. Entah sejak
kapan ragaku mulai membeku tak berekspresi lagi.. apa itu setelah salah satu
kaum adam yang berhasil menaikan tahtaku ke tingkat ke-7 menghempaskanku dengan
sekali gerakan lalu kudapati peredarannya menghilang bersama bidadari lain?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Kenapa semua
begitu rumit? Kurasa membuktikan bahwa penambahan angka ganjil akan
menghasilkan angka genap lebih mudah daripada membuktikan seberapa padat bongkohan batu yang menimpa dadaku.. karena sampai sekarang aku masih mampu
berjalan meski tetap kurasakan himpitan karenanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuhan.. aku
lelah, aku lelah terus berlari dari realitamu. Aku lelah terus mencekoki ragaku
agar terus bertahan. Aku lelah memasang topeng ketegaran jika jauh didalam sini
merasakan seberapa banyak reaksi H<sub>2</sub> dan O<sub>2</sub> dalam diriku
saja aku tak mampu. Bisakah kau tutup tirai masa laluku? Bisakah aku menukar
ragaku dengan yang baru? Agar dengan mudah aku lupakan semuanya..bisakah?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Ini bukan tentang
SI-Cupid yang memanahkan panah merah jambunya, karena pada akhirnya dia tidak berhasil memikatku. ini tentang puzzle masaku, masa yang tak bisa kubedakan apa itu masa silam, masa sekarang, atau masa pencapaianku. semua serasa sama. satu bentuk yang membuat impulsku mulai berkedip minta diistirahatkan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">saat semakin jauh aku melangkah semakin banyak butir permata hati yang ku korbankan. semakin banyak tanya takberjawaban yang mengembang dan semakin banyak denting luka lama yang terbunyikan serampangan hingga mencapai ambang batas frekuensi pendengaranku lalu membuatku terus memekik minta dihentikan. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">ingin sekali aku anggap ini semua hanya absurd paradiso yang gagal ku taklukan dan dipagi hari mentari akan menggelitiki kulitku dan membangunkanku dengan bantuan rerumputan yang bercengkrama dengan embun menghasilkan harum unik yang memikat. tapi nyatanya semua tidak pernah menjadi seperti itu.. karena yang terjadi sekarang adalah penghabisan masaku, pelenyapan musim semi dan awal dari musim dingin tak berujung dan aku hanya bisa terpaku menyaksikan semuanya berlangsung hingga yang kurakan kesemuan akan eksistensiku.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
Debhttp://www.blogger.com/profile/06435364082104859791noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-74764761659769464862013-01-20T03:57:00.005-08:002013-03-27T06:07:18.536-07:00Kebutaan akan Kronologis<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Dia bukan Aries, tapi tabirnya sangat membekas kuat dipredaranku. bagaimana dengan lengkapnya aku tulis semua hal tentangnya dalam bukunya. buku yang tekah menjadi milikku dulu, buku penuh ungkapan dengan deretan foto kikuk ku dulu. Apa kabar Ade? dia yang dulu mengisi sepiku dengan semua kelakar manjanya. Tapi harus kugaris bawahi.. itu semua dulu. sebelum ku sulut api untuk enyahkannya gantikan senyumnya dengan semua penolakan tentangku. </span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">aku sempat ingin kembali, tapi tidak mungkin rasanya, hidupnya bukan lagi sebagianku. sejak penolakan itu.. rasanya aku bukan satu-satunya lagi terlalu banyak yang datang dan pergi mengetuk pintunya dan selalu berhasil dia bukakan. dia beruntung, nampaknya dia bukan pengingat sejati. tidak seperti aku yang dengan lengkapnya mengingat deretan kenangan tentangnya. haha pantas saja aku selalu berakhir dengan tragis bukan? miris..</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">entah sejak kapan, mungkin setelah kejadian ulang taunku ke 16 semua berakhir. saat akhirnya aku putuskan menutup semua dan mulai menapaki apa yang menjadi garisku entah mengapa semua terasa berbeda. meski sesekali kupandangi rentetan keluh kesahnya tentang hal-hal yang rasanya asing untukku. Nampaknya semua sudah terlalu jauh. tak bisa lagi kusesuaikan langkahku, ingatanku dengan kisahnya. kami berubah. </span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">terkadang aku merindukan semua ekspresi wajahnya saat dengan sengaja ku rusak gaya rambut yang selalu dia bangga-banggakan. kamu begitu lucu..</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">setelah waktu terus memaksaku untuk terus berlari dengan kesibukanku semua semakin berbeda. kami seperti memiliki dunia masing-masing tak lagi sejelas dahulu hanya bias seperti bayang.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">aku merelakannya dengan yang lain, toh hidupnya bukan karena keberadaanku. Dulu saja sebelum aku ada dia sangat teramat baik-baik saja. Sama seperti sekarang, saat aku akan menghilang. Toh dia sudah memiliki yang jauh lebih baik dariku. hingga mendepakku dalam kesendirianpun saja dia mampu. bukan itu poinnya, poinnya adalah sejak dulu aku selalu memerhatikannya. karena dia pernah menjadi yang terpenting.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">hari itu semua terasa berjalan semestinya. aku tetap menapak dan sistemku berjalan dengan baik. hingga bulan menepuk pundakku dan nada nyaring mengacaukan koordinasiku. dia mengucap kata maaf. maaf untuk apa? aku mengkerutkan kening kebingungan. tapi setelah itu.. tak kudapati lagi peredarannya. nampaknya semua diputuskannya. entah karena apa. aku kembali nanar dan merasa sesuatu tak berjalan lagi semestinya. pilu..</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">semua kelakarnya sama seperti apa yang terjadi awal tahun lalu.. atau ini ritualnya setiap tahun? tahukah betapa aku tak bisa mengatur rotasi duniaku? di rasakan semua salahku.. tapi bagian mana? karena sebelum semua terjadi, kami terasa baik-baik saja.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">aku termenung.. mengapa lagi-lagi aku harus menggapai angin yang tak pernah kuketahui waktu yang tepat untuk melihat keberadaannya. mengapa rasanya lebih sulit dari menjelaskan mengapa 1 lebih besar dari 0. mengapa dia kembali membuatku terperosok dalam masa silam. masa dimana semua terasa sempurna. masa dimana aku selalu tertawa karenanya. masa yang tidak kusadari kurindukan keberadaannya.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">masa dimana masih ada dia yang selalu datang untuk merengek minta diajari kimia? mengapa dia kembali membuatku membias dalam diriku sendiri? dia curang, mengapa hanya dia yang boleh tau alasan semua ini? mengapa aku tidak pernah dapat menggapai kombinasi A-Z darinya. dia membuatku buta akan kronoligis tentang semua yang telah kulewati dan dia arungi.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">jawab aku mengapa semua kembali terjadi? tolong dikte aku apa yang telah kuperbuat..</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>did you know? i'm dying to wanna know about everything that you've done to me. could you please tell me what happened to you? although in a nustell i guess i will hear that. please let me know about what the hell i was doing till make you like this..</i></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>I need you </i></span>Debhttp://www.blogger.com/profile/06435364082104859791noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8932592530465010752.post-85437280123043283652013-01-02T21:13:00.002-08:002013-01-02T21:13:53.429-08:00Keluh Tak Sampai<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Sekarang aku ada diperedaran ibuku, ruang yang selalu menjadi sunyi disaat malam dan begitu ramai saat siang. kini aku ingin berbagi, berbagi tentnag apa yang aku pikir telahku kikis dan nyatanya jauh dari itu, tak pernah sedikitpun terkikis. </span><br />
<br />
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"> Entah sayup
sayup angin apa yang melintasi pikiranku hari itu. Hari itu memang aku merasa
keluar dari kotak kenyamananku. Rasanya semua salah.. Hingga terpejampun aku
tak bisa.</span><br />
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Aku terlelap dan memasuki dimensi absurd
paradiso. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Disitu
masih teringat jelas dia, dia yang sudah mulai menghilang dari hirup pikuk
pikiranku kembali muncul. Dikenakakannya polo-shirt berwarna biru, celana 3/4
dan topi putih. Entah bagaimana tapi dia hanya seorang diri. Tak
didampingi...wanita itu. Sontak disitu jantungku berdegup bak roller coaster.
Tidak hanya senang rupanya, rindu, sedih, sakit dan luka di dadaku yang kembali
menganga. Kenapa harus datang lagi? Disaat aku sudah mulai merelakan. Mengapa? </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Dimimpi
itu, kami bertubrukan, dia menyapaku..</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">"Parah
kayak gak kenal aja"</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">"Hm?
Enggak kok." Lalu aku melesat pergi menghindarinya. Menuju pintu keluar dengan
tatapan sesekali mencuri-curi padanya. Dia tetap dia yang dulu, tetap setampan
itu.. Yang membedakan hanyalah siapa yang sekarang ada disisinya dan untuk
siapa hatinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Apa karena
aku pernah membakar kanvasnya dengan amarahku, lalu ku dapati semua abunya
mengitariku hingga hari dimana aku menulis entry ini? Abu yang pernah menjadi
saksi semua kenangan yang diukir oleh aku dan dia, abu yang membuatku tak pernah bisa berhenti merasakan diriku dan bayang semunya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Ketika aku
kembali pada kesadaranku.. Yang kudapati hatiku perih, mataku nanar. Aku
menangis.. Menangisinya yang dulu telah kuhempas begitu kasar, menyesali
semua.. Mengapa tak pernah terhenti? Belumkah aku menutup bukumu? atau belumkah
hatiku menghentikan desir asa untuk menggapaimu kembali?</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Mimpi itu
pula yang buat aku berharap bertemu dengannya hari ini.. Aku jelajahi semua
sudut, mencari wajah lelaki dengan mata sipit dan pipi begitu tirus
berperawakan tinggi ceking dan rambut dengan style yang selalu sama..Masihkah sama? sudah 15 bulan silam.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Nihil.. Ya
nihil aku tak dapatinya di ruangku. Ruang yang mencarinya ini. Tapi aku
bersyukur akan itu, setidaknya aku takan menjadi saksi bahwa bukan aku lagi
yang menjadi alasan dibalik senyumannya, takan melihat hanya wanita itu yang
menjadi prioritas dan seseorang yang akan dia jaga seutuhnya..</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Memang aku
pengecut, aku akui predikat itu. Ya memang harus bagaimana? biarkan saja aku begini, menggantung pada waktu yang tak henti brgulat dengan deret angka yang sama. biarkan aku tenggelam dalam angan yang tak pernah lelah mengarungi lorong tentangnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Tak henti sampai disitu, saat kekosongan menyentuhku, aku kembali tersandung oleh batunya, semua catatan-catatan kecil di tahun 2010 tentangnya. aku hanya terlalu sakratis atau semua memang begitu adanya? Bahwa aku ini tak pernah berusaha enyahkan, relakan, hentikan semua pusarannya dalam benakku? Aku lelah.. bolehkah? tolong hentikan semua. bisakah dia tutup sendiri bukunya?</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Bahkan setelah dia memiliki yang lain, dia masih saja memiliki sebagian dariku? betapa memilukan bahwa aku, aku masih rela dijajah olehnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<br />Debhttp://www.blogger.com/profile/06435364082104859791noreply@blogger.com0